Selasa, 16 Juni 2009

Beberapa Asam Organik

1)Aspirin atau asam asetilsalisilat (asetosal) adalah suatu jenis obat dari keluarga salisilat yang sering digunakan sebagai analgesik (terhadap rasa sakit atau nyeri minor), antipiretik (terhadap demam), dan anti-inflamasi. Aspirin juga memiliki efek antikoagulan dan digunakan dalam dosis rendah dalam tempo lama untuk mencegah serangan jantung.
Asal dari obat yang dikenal dengan "Aspirin" - ternyata dari jaman Yunani kuno, dan diperkenalkan oleh Bapak Para Dokter se-dunia - yaitu Hippocrates. Tentu saja Hippocrates tidak menyebut Aspirin, melainkan menyebut tumbuhan bernama willow yang bila batangnya dikeringkan dan dijadikan bubuk, dapat menghilangkan rasa sakit.
Ribuan tahun berlalu, hingga di tahun 1829, para ilmuwan berhasil mengisolasi bahan dalam tumbuhan willow yang berfungsi meredakan rasa sakit. Bahan tersebut bernama salicin. Bahan ini dapat menghilangkan sakit, tapi memiliki efek samping terhadap perut - manfaat dan mudaratnya sama besar. Tentu saja harus ada jalan keluar. Di tahun 1853, seorang ahli kimia Perancis bernama Charles Frederic Gerhardt berhasil menetralkan salicin alami menjadi asam salisilat (salicylic acid) lewat penyanggaan (buffering) dengan natrium dan asam asetat. Asam salisilat ini lebih "ramah" terhadap perut.
Di tahun 1899, seorang ahli kimia Jerman, bernama Felix Hoffmann, yang bekerja bagi Bayer, menemukan kembali formula Gerhardt. Hoffmann membujuk Bayer untuk memasarkan obat itu, yang selanjutnya muncul di pasar dengan nama pasaran "Aspirin".
Aspirin adalah obat pertama yang dipasarkan dalam bentuk tablet. Sebelumnya, obat diperdagangkan dalam bentuk bubuk (puyer). Dalam menyambut Piala Dunia FIFA 2006 di Jerman, replika tablet aspirin raksasa dipajang di Berlin sebagai bagian dari pameran terbuka Deutschland, Land der Ideen.
2)Asam format (nama sistematis: asam metanoat) adalah asam karboksilat yang paling sederhana. Asam format secara alami terdapat pada antara lain sengat lebah dan semut. Asam format juga merupakan senyawa intermediet (senyawa antara) yang penting dalam banyak sintesis kimia. Rumus kimia asam format dapat dituliskan sebagai HCOOH atau CH2O2.
Di alam, asam format ditemukan pada sengatan dan gigitan banyak serangga dari ordo Hymenoptera, misalnya lebah dan semut. Asam format juga merupakan hasil pembakaran yang signifikan dari bahan bakar alternatif, yaitu pembakaran metanol (dan etanol yang tercampur air), jika dicampurkan dengan bensin. Nama asam format berasal dari kata Latin formica yang berarti semut. Pada awalnya, senyawa ini diisolasi melalui distilasi semut. Senyawa kimia turunan asam format, misalnya kelompok garam dan ester, dinamakan format atau metanoat. Ion format memiliki rumus kimia HCOO−.
3)Vitamin C adalah nutrien dan vitamin yang larut dalam air dan penting untuk kehidupan serta untuk menjaga kesehatan. Vitamin ini juga dikenal dengan nama kimia dari bentuk utamanya yaitu asam askorbat.
Vitamin C berhasil di isolasi untuk pertama kalinya pada tahun 1928 dan pada tahun 1932 ditemukan bahwa vitamin ini merupakan agen yang dapat mencegah sariawan. Albert Szent-Györgyi menerima penghargaan Nobel dalam Fisiologi atau Kedokteran pada tahun 1937 untuk penemuan ini.
4)Asam piruvat (CH3COCO2H) adalah sebuah asam alfa-keto yang memiliki peran penting dalam proses-proses biokimia. Anion karboksilat dari asam piruvat disebut piruvat.
Asam piruvat adalah cairan tak berwarna, dengan bau yang mirip asam asetat. Asam piruvat bercampur dengan air, dan larut dalam etanol dan dietil eter. Di laboratorium, asam piruvat dibuat dengan cara memanaskan campuran asam tartarat dengan kalium bisulfat, atau melalui hidrolisis asetil sianida, yang dibuat melalui reaksi asetil klorida dan kalium sianida.

Piruvat adalah suatu senyawa kimia yang penting dalam biokimia. Senyawa ini merupakan hasil metabolisme glukosa yang disebut glikolisis. Sebuah molekul glukosa terpecah menjadi dua molekul asam piruvat, yang kemudian digunakan untuk menghasilkan energi. Jika tersedia cukup oksigen, maka asam piruvat diubah menjadi asetil-KoA, yang kemudian diproses dalam siklus Krebs. Piruvat juga dapat diubah menjadi oksaloasetat melalui reaksi anaploretik yang kemudian dipecah menjadi molekul-molekul karbon dioksida. Nama siklus ini diambil dari ahli biokimia Hans Adolf Krebs, pemenang Hadiah Nobel 1953 bidang fisiologi, karena ia berhasil mengidentifikasi siklus tersebut).
Jika tidak tersedia cukup oksigen, asam piruvat dipecah secara anaerobik, menghasilkan asam laktat pada hewan dan manusia, atau etanol pada tumbuhan. Piruvat diubah menjadi laktat menggunakan enzim laktat dehidrogenase dan koenzim NADH melalui fermentasi laktat, atau menjadi asetaldehida dan lalu etanol melalui fermentasi alkohol.
Asam piruvat juga dapat diubah menjadi karbohidrat melalui glukoneogenesis, menjadi asam lemak atau energi melalui asetil-KoA, menjadi asam amino alanin dan juga menjadi etanol. Turunan asam piruvat, 3-bromopiruvat telah dipelajari untuk pengobatan kanker.
5)Asam asetat, asam etanoat atau asam cuka adalah senyawa kimia asam organik yang dikenal sebagai pemberi rasa asam dan aroma dalam makanan. Asam cuka memiliki rumus empiris C2H4O2. Rumus ini seringkali ditulis dalam bentuk CH3-COOH, CH3COOH, atau CH3CO2H. Asam asetat murni (disebut asam asetat glasial) adalah cairan higroskopis tak berwarna, dan memiliki titik beku 16.7°C.
Asam asetat merupakan salah satu asam karboksilat paling sederhana, setelah asam format. Larutan asam asetat dalam air merupakan sebuah asam lemah, artinya hanya terdisosiasi sebagian menjadi ion H+ dan CH3COO-. Asam asetat merupakan pereaksi kimia dan bahan baku industri yang penting. Asam asetat digunakan dalam produksi polimer seperti polietilena tereftalat, selulosa asetat, dan polivinil asetat, maupun berbagai macam serat dan kain. Dalam industri makanan, asam asetat digunakan sebagai pengatur keasaman. Di rumah tangga, asam asetat encer juga sering digunakan sebagai pelunak air. Dalam setahun, kebutuhan dunia akan asam asetat mencapai 6,5 juta ton per tahun. 1.5 juta ton per tahun diperoleh dari hasil daur ulang, sisanya diperoleh dari industri petrokimia maupun dari sumber hayati.
Asam asetat merupakan nama trivial atau nama dagang dari senyawa ini, dan merupakan nama yang paling dianjurkan oleh IUPAC. Nama ini berasal dari kata Latin acetum, yang berarti cuka. Nama sistematis dari senyawa ini adalah asam etanoat. Asam asetat glasial merupakan nama trivial yang merujuk pada asam asetat yang tidak bercampur air. Disebut demikian karena asam asetat bebas-air membentuk kristal mirip es pada 16.7°C, sedikit di bawah suhu ruang.
Singkatan yang paling sering digunakan, dan merupakat singkatan resmi bagi asam asetat adalah AcOH atau HOAc dimana Ac berarti gugus asetil, CH3−C(=O)−. Pada konteks asam-basa, asam asetat juga sering disingkat HAc, meskipun banyak yang menganggap singkatan ini tidak benar. Ac juga tidak boleh disalahartikan dengan lambang unsur Aktinium (Ac).
6)Asam oksalat adalah senyawa kimia yang memiliki rumus H2C2O4 dengan nama sistematis asam etanadioat. Asam dikarboksilat ini biasa digambarkan dengan rumus HOOC-COOH. Merupakan asam organik yang relatif kuat, 10.000 kali lebih kuat daripada asam asetat. Di-anionnya, dikenal sebagai oksalat, juga agen pereduktor.
Banyak ion logam yang membentuk endapan tak larut dengan asam oksalat, contoh terbaik adalah kalsium oksalat (CaOOC-COOCa), penyusun utama jenis batu ginjal yang sering ditemukan.

KIAT UNTUK TETAP SEHAT

PENDAHULUAN

Kesehatan adalah suatu anugerah dari Tuhan Yang Maha Kuasa yang tidak ternilai harganya. Oleh karena itu kita harus selalu menjaga kesehatan. Ada suatu ungkapan yang mengatakan lebih baik mencegah daripada mengobati. Itu adalah kata-kata mutiara yang pasti disetujui oleh orang-orang normal yang senang dan menikmati kesehatan tubuhnya.
Salah satu yang bisa menangkal serangan penyakit adalah karena dalam tubuh kita secara alami memiliki sistem kekebalan tubuh atau yang sering disebut dengan sistem imunitas. Dengan meningkatkan kekebalan tubuh dan mempertahankannya maka badan kita pun akan terhindar dari berbagai penyakit yang menyerang. Apabila kondisi kekebalan tubuh sedang menurun, maka penyakit pun akan mudah menyerang tanpa banyak perlawanan dari sistem kekebalan tubuh kita.
Di musim hujan banyak penyakit yang "rutin" datang. Misalnya saja flu, yang biasanya disertai dengan batuk, pilek, dan demam. Jika Anda sering menderita penyakit ini, berarti tingkat kekebalan tubuh Anda rendah, karena serangan pada sistem pernapasan bagian atas, seperti halnya juga infeksi pada bagian sinus yang berkepanjangan, merupakan indikasi adanya serangan pada sistem kekebalan tubuh. Perubahan cuaca yang tidak menentu sering juga memicu timbulnya penyakit flu. Kita tidak boleh menyepelekan penyakit yang satu ini. Walaupun penyakit ini tergolong penyakit yang ringan atau mudah disembuhkan tetapi kita harus lebih waspada. Karena bila terlambat ditangani penyakit biasa seperti flu ini juga bisa merenggut nyawa manusia.
Lihatlah apa yang sekarang sedang heboh dibicarakan di seluruh dunia yaitu tentang penyebaran penyakit flu babi akibat virus H1N1. Penyakit ini sudah menyerang banyak negara dan telah menewaskan ratusan orang di berbagai belahan dunia. Dilaporkan bahwa penyakit ini sudah menjangkiti setidaknya di 25 negara dan telah ditemukan 25.000 kasus dugaan penderita flu babi. Negara Meksiko yang diperkirakan menjadi tempat pertama atau sumber mewabahnya penyakit ini, warga yang meninggal mencapai 120 orang. Pemerintah Meksiko hingga harus meliburkan semua anak usia sekolah untuk mencegah jatuhnya korban yang lebih banyak. Virus ini banyak menyerang anak-anak usia sekolah yang dikenal memiliki daya tahan tubuh yang rendah. Sekarang tidak hanya Meksiko, negara maju seperti Amerika Serikatpun telah melaporkan puluhan kasus dugaan penyakit flu babi yang menyerang warganya. Hal ini membuat badan kesehatan internasional WHO menerapkan kondisi siaga 5 yaitu kondisi dimana seluruh negara di dunia harus bersiap dan melakukan segala cara untuk mencegah terjadinya pandemi.
Hal ini tentu sangat mengkhawatirkan. Padahal masih segar di ingatan kita bagaimana hebohnya dan belum tuntasnya kasus flu burung hingga saat ini. Sekarang sudah ada jenis virus flu baru yang bisa mengancam jiwa kita sewaktu-waktu. Di Indonesia sendiri belum ada laporan tentang kasus flu babi tetapi pemerintah sudah bertindak tanggap dengan mengerahkan dinas yang terkait untuk mengawasi peternakan babi di pelosok daerah dan memberikan penyemprotan desinfektan untuk membunuh virus ini.
Walaupun pemerintah sudah melakukan tindakan pencegahan kita tidah boleh hanya mengandalkan usaha sepihak ini saja. Kita harus sadar dan berusaha menjaga kesehatan tubuh kita sendiri. Karena dengan menjaga kesehatan, kita dapat terhindar dari berbagai penyakit yang ada di sekitar kita. Untuk menjaga kesehatan tubuh tidaklah sulit dan tidak diperlukan biaya yang mahal. Banyak cara yang bisa dilakukan untuk mempertahankan dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh di antaranya makan makanan yang bergizi, cukup istirahat, serta yang tak kalah pentingnya adalah olahraga. Namun, hal ini kurang disadari oleh orang-orang kota yang dikenal memiliki banyak kegiatan. Mereka terlalu sibuk bekerja sehingga tidak punya waktu lagi untuk berolahraga. Ditambah lagi dengan gaya hidup yang serba cepat dan instant. Hal ini membuat mereka mudah terserang penyakit akibat menurunnya daya tahan tubuh.
Oleh karena itu untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya olahraga bagi kesehatan dalam makalah ini terutama akan dibahas mengenai hubungan antara sistem kekebalan tubuh dengan olahraga. Karena bukan rahasia lagi dengan olahraga bisa membuat tubuh menjadi segar dan sehat.

ISI

II.1 Cara Bekerja Sistem Imunitas
Perlawanan terhadap penyakit tetap tergantung pada kualitas kekebalan tubuh seseorang. Mereka yang memiliki kekebalan tubuh yang baik akan terhindar dari penyakit, sementara yang kekebalan tubuhnya lemah akan gampang sakit.
Sebagai contoh, pada tahun 1981, sejumlah penderita pneumonia usia muda tidak terselamatkan, meski sudah dirawat di rumah sakit dengan menggunakan jenis antibiotika terbaru yang canggih. Padahal, umumnya penyakit pneumonia dapat diobati hanya dengan antibiotik sederhana. Para dokter tercengang saat mendapati fenomena bahwa kekebalan tubuh para pasien muda tersebut telah lumpuh akibat terserang virus HIV. Kehadiran virus HIV dan AIDS di itu menyadarkan dunia modern  akan pentingnya kekebalan tubuh dalam melawan penyakit. Seandainya sel dalam tubuh manusia memiliki komandan, tentu upaya membentengi penyakit akan menjadi pekerjaan mudah. Sang komandan dapat menunjuk langsung ke arah mana pencegahan harus dikerahkan. Sayangnya, tubuh manusia tidak selengkap armada perang. Kinerja sistem imunitas bekerja secara menyeluruh dalam menjaga keberadaan organ biologis dari serbuan penyakit dari luar tubuh. Sesekali, barulah sistem tersebut mengisyaratkan ‘tanda bahaya’ bahwa  kondisi tubuh menurun, yaitu dengan munculnya keluhan rasa sakit.
Tugas dasar sistem imunitas tersebut antara lain adalah membedakan ‘dirinya sendiri’ (seluruh sel di dalam tubuh) dengan ‘pendatang asing’ (bakteri, virus, toksik, jamur, serta jaringan asing). Menghadapi pendatang asing tadi, sistem imunitas harus membentuk sel khusus melalui sel darah putih, untuk mengeliminasi pendatang asing tersebut.
Karena manusia berinteraksi dengan lingkungan sekitar, sistem imunitas mampu beradaptasi dengan kondisi sehari-hari. Itu sebabnya,  orang Indonesia yang lingkungan hidupnya tak terlalu bersih tidak banyak mengalami gangguan kesehatan, meski sering mengonsumsi jajanan yang kurang higienis. Sementara, penduduk di negeri-negeri Barat, yang terbiasa berada di lingkungan yang serba bersih, dengan mudah terserang diare bila mengonsumsi makanan yang kurang higienis. Umumnya kuman menyusup melalui udara yang dhirup, sebagian lagi melalui daerah pembuangan, dan selebihnya melalui makanan atau minuman yang dikonsumi.  Kuman lalu mencari jalan masuk ke dalam tubuh melalui darah. Karenanya, sistem kekebalan tubuh memiliki jaringan sirkulasi lymphatic vessels, yang memudahkan sel darah putih untuk ‘menangkap’ penyakit yang akan menyerang.

II. 2 Dua tipe imunitas
Daya tahan tubuh memiliki 2 tipe imunitas, yaitu humoral dan selular. Imunitas humoral melakukan tugasnya pada cairan tubuh, seperti darah, ASI, serta air liur yang dihasilkan oleh sel B, yang dikenal dengan istilah antibodi atau imunoglobulin (lg). Imunoglobulin jenis G memiliki ukuran yang sangat kecil, sehingga bisa diperoleh bayi melalui plasenta ibunya di dalam kandungan. Sedangkan imunitas selular beraksi pada darah, antara lain untuk mencegah aktifnya sel-sel kanker pada tubuh. Imun selular terbentuk berupa sel darah khusus, yang disebut limfosit T. Sistem imunitas selular yang sehat dapat mengatur proses penyembuhan tubuh dan mencegah berbagai penyakit, termasuk infeksi. 

II.3 Pengaruh olahraga bagi sistem kekebalan tubuh
Cara yang paling sederhana untuk meningkatkan kekebalan tubuh adalah dengan melakukan olahraga. Olahraga ringan sekalipun, seperti aerobik selama 30 menit, mampu mengaktifkan kerja sel darah putih, yang merupakan komponen utama kekebalan tubuh pada sirkulasi darah. Olahraga bisa membantu memperbaiki sirkulasi darah dan mendukung peremajaan sel yang sehat, karena itu perlu dilakukan secara teratur. Olahraga juga cara yang baik untuk menyehatkan sistem kelenjar getah bening dan membantu mengatasi stres. Kekebalan tubuh bekerja seperti polisi. Saat kita diam, mereka tinggal diam di posnya seperti di jaringan limpa. Dalam hitungan menit anda memulai olah raga, dan beberapa jam setelahnya, mereka meninggalkan posnya dan berpatroli dalam tubuh anda. Efek dari patroli ini sangat kuat. Saat mensurvei 150 orang yang rajin melakukan olah raga jalan selama 12 minggu, mereka jarang yang terkena flu dan radang tenggorokan disbanding mereka yang tidak olah raga.
Untuk memerangi infeksi, 30-60 menit olah raga yang cukup adalah yang terbaik. Olah raga lebih dari 90 menit, ternyata memangkas sistem kekebalan tubuh. Meskipun Anda mungkin tidak berolah raga selama itu, anda mungkin saja mendorong diri berolah raga terlalu keras terlalu cepat. Bisa juga diet yang anda lakukan tidak mendukung keperluan olah tubuh yang anda lakukan, yang menyebabkan tubuh anda melemah.
Karena itu, biasalan berolahraga lima hari dalam seminggu setidaknya selama 20 menit. Cobalah jalan santai, berenang atau lari pagi.
Olahraga yang tidak terlalu berat dan dilakukan secara berkala memberi manfaat di antaranya :
Membentuk otot, serta kekuatan dan ketahanan.
Memperbaiki ketahanan jantung dan paru-paru.
Meningkatkan tenaga sehingga anda merasa segar kembali.
Mengurangi stres.
Meningkatkan perasaan sehat.
Membantu menahan atau mencegah penurunan jumlah CD4.
Meningkatkan kekuatan tulang.
Mengurangi kolesterol dan trigliserida.
Mengurangi lemak pada perut.
Meningkatkan nafsu makan.
Memperbaiki pola tidur.
Memperbaiki cara tubuh memanfaatkan dan mengendalikan gula darah (glukosa)

Selain memiliki banyak manfaat, olah raga yang tidak dilakukan secara tepat juga akan menimbulkan resiko di antaranya :
Anda dapat menjadi dehidrasi (hilang terlalu banyak cairan) bila tidak cukup minum untuk mempertahankan kadar cairan dalam tubuh.
Anda dapat kehilangan berat badan bila anda terlalu banyak olahraga.
Anda dapat melukai diri sendiri bila melakukan olahraga yang salah.
Olahraga dapat membantu orang dengan penyakit jantung, tetapi sebaiknya anda berbicara dengan dokter untuk meyakinkan bahwa anda dapat berolahraga secara aman.


PENUTUP

Kesehatan merupakan augerah dari Tuhan sehingga kita harus menjaganya dengan baik. Banyak cara yang bisa dilakukan untuk menjaga kesehatan di antaranya cukup makan makanan yang bergizi, cukup istirahat, dan yang tak kalah pentingnya adalah olahraga. Saat ini merupakan era di mana kita dituntut harus bekerja keras dan cepat. Sehingga gaya hidup yang sekarang berkembang adalah gaya hidup yang serba instant. Contoh yang tak terbantahkan adalah naiknya tingkat konsumsi makanan instant. Hal ini tentu saja tidak baik bagi kesehatan karena makanan ini kurang mengandung gizi yang diperlukan tubuh. Apalagi ditambah dengan tubuh yang kurang mendapat waktu untuk istirahat sehingga akan rentan terserang penyakit.
Cara yang paling sederhana dan mudah dilakukan untuk menjaga kesehatan tubuh adalah dengan olah raga. Selain itu olah raga juga tidak membutuhkan biaya yang mahal, karena dengan lari pagi selama kurang lebih 30 menit perhari saja kita sudah bisa meningkatkan kekebalan tubuh. Dengan melakukan olahraga dapat mengaktifkan kerja sel darah putih, yang merupakan komponen utama kekebalan tubuh pada sirkulasi darah. Selain itu olah raga juga dapat melancarkan proses metabolisme di dalam tubuh dan mendukung peremajaan sel yang sehat. Dengan meningkatkan dan mempertahankan sistem kekebalan tubuh ini kita dapat terhindar dari segala penyakit yang tersebar di lingkungan kita. Hal ini tentu sangat penting karena kesehatan adalah sesuatu yang sangat berharga dan tidak dapat dinilai dengan harta. Oleh karena itu, ungkapan lebih baik mencegah daripada mengobati harus kita sadari dan tanamkan dengan baik.

BISNIS PLAN-DIGITAL PRINTING

PENDAHULUAN

1.Latar Belakang
Percetakan merupakan salah satu usaha yang tidak pernah sepi sehingga sangat menarik untuk digeluti. Menurut pengamatan saya, walaupun semakin hari orang yang membangun bisnis percetakan semakin bertambah, tetapi konsumen atau pasarnya juga semakin terbuka lebar, sehingga hal tersebut merupakan sebuah peluang besar. Apalagi di era globalisasi saat ini kebutuhan akan promosi mutlak diperlukan bagi suatu perusahaan bila ingin bersaing menarik pelanggan. Produk-produk percetakan yang dibutuhkan oleh pasar/konsumen diantaranya adalah barang-barang yang biasa kita lihat dan kita gunakan sehari-hari, semisal buku-buku, nota/faktur yang biasa kita peroleh sewaktu belanja di toko atau supermarket, kwitansi, dus-dus kemasan makanan atau kemasan barang-barang lainnya, tas jinjing (hand bag/shopping bag), kartu nama, kartu undangan, kalender, hang tag atau label, kop surat, amplop, sticker, poster, ID card, brosur, leaflet, company profil, majalah, bulletin, tabloid, dan lain sebagainya. Pokoknya dimana pun dan kemana pun kita pergi, selalu saja kita jumpai barang-barang produk percetakan tersebut.
Namun,di saat krisis seperti ini banyak perusahaan yang membatasi anggaran promosinya sehingga mereka akan cenderung mengurangi kuantitas order cetakan. Hal ini tentu menjadi masalah bagi usaha percetakan sablon besar karena dengan menggunakan mesin offset atau peralatan sablon, dimana jumlah cetakan yang dikerjakan rasanya “tanggung” jika hanya 1 (satu) atau 2 (dua) lembar saja. Hal ini tentu akan berakibat merosotnya keuntungan dari usaha percetakan konvensional semacam ini. Oleh karena itulah, muncul sebuah gagasan baru tentang teknik percetakan digital atau yang lebih dikenal dengan Digital Printing.
Digital Printing adalah media sekaligus lahan baru di dunia pencetakan. Bagaimana pun teknologi ini mulai menggusur teknologi konvensional (teknik sablon manual). Teknik ini memiliki beberapa kelebihan di antaranya produk dapat dibuat satuan, full color, gambar kualitas foto, tahan air dan tahan lama. Selain itu di era yang serba cepat seperti sekarang ini maka lama pengerjaan produk menjadi sebuah tuntutan. Karena sebagian besar konsumen menginginkan hasil yang cepat sehingga mereka tidak akan merasa membuang-buang waktu. Lagipula dengan variasi produk yang sangat luas, kami dapat dengan fleksibel menggandeng segmen market yang lebih luas, serta menentukan produk unggulan apa saja, kapan saja sesuai dengan trend pada saat itu, sehingga kami dapat mencapai Break Event Point dalam waktu yang jauh lebih singkat. Teknik digital printing juga merupakan sebuah solusi bagi orang-orang atau konsumen yang membutuhkan hasil cetakan yang jumlahnya sedikit karena di bisnis ini tidak mengenal adanya minimum order. Apalagi dengan teknologi digital saat ini, foto dengan mudah dapat dimanipulasi, retouch (diperbaiki) diberikan variasi disain, huruf sehingga dapat lebih menarik lagi. Dengan teknologi digital, hasil foto dari fotografer amatir-pun dapat berkesan "professional".
Usaha digital printing semacam ini memang belakangan mulai berkembang. Namun, kami yakin bisnis percetakan seiring berkembangnya dunia usaha yang ditandai dengan bermunculannya perusahaan-perusahaan baru tidak pernah sepi. Oleh karena itu kami mengambil tema tentang usaha percetakan dengan nama “Ayu’s digital printing”.

2.Tujuan
Adapun tujuan dari didirikannya usaha ini adalah untuk memenuhi kebutuhan akan percetakan digital baik sebagai media promosi seperti pamflet, brosur, kartu nama atau berbagai produk hasil cetakan lainnya. Selain itu dimaksudkan untuk mengembangkan usaha menjadi lebih besar sehingga hasil keuntungan yang diperoleh juga akan semakin besar.

3.Target / Sasaran
Usaha kami mengambil target pemasaran yaitu perusahaan-perusahaan baik itu skala kecil maupun besar, Instansi/corporat, Professional, End user/konsumen rumahan atau sekolah. Bidikan pasar kami cukup luas karena variasi produk yang kami tawarkan banyak sehingga dapat fleksibel memenuhi kebutuhan banyak pihak. Usaha percetakan kami tidak hanya digunakan untuk mencetak keperluan kantor suatu perusahaan melainkan juga menyediakan berbagai produk menarik bagi konsumen rumahan. Produk ini seperti kaos, mug, pin, stiker, kalender, bahkan undangan. Target end user usaha kami yang utama adalah anak muda. Hal ini dikarenakan anak muda mempunyai jiwa yang dinamis sehingga mereka cenderung ingin menunjukan identitas di antaranya dengan membuat kaos unik desain mereka sendiri. Mereka tidak ingin memiliki barang yang pasaran atau yang sama dengan orang lain. Oleh karena itulah dengan adanya usaha digital printing ini mereka bisa menuangkan kreatifitasnya. Apalagi usaha digital printing kami tidak memerlukan waktu lama dalam proses pengerjaannya seperti percetakan konvensional lainnya. Sehingga cocok bagi anak muda yang ingin semuanya serba instant dan cepat.
Selain itu keuntungan bisnis digital printing ini juga dipengaruhi oleh suatu event tertentu. "Event adalah peluang yang paling besar untuk mendongkrak omset, misalnya dengan adanya event Pemilihan Umum (PEMILU), Pemilihan Kepala Daerah (PILKADA), serta yang sedang hangat dibicarakan saat ini yaitu Pemilihan Presiden (PILPRES). Walaupun event-event ini berlangsung dalam selang waktu yang relatif lama tetapi cukup mendongkrak order cetakan. Karena sebagai media promosi atau kampanye orang rela mengeluarkan uang banyak untuk memesan brosur, pamflet yang berisi ajakan untuk memilih partai, pejabat tertentu. Oleh karena itu, kami juga membidik target event lima tahunan ini.

RENCANA KEGIATAN

2.1. Data Usaha
Bentuk usaha yang ingin didirikan :
Bentuk perusahaan :Usaha perseorangan dengan sistem bagi hasil dengan investor.
Bidang :Percetakan digital
Nama perusahaan :” AYU’S DIGITAL PRINTING”
Nama alamat website: http://www.ayu’s_dprint.blogspot.com
Nama alamat e-mail : cafe_pintar@yahoo.co.id
Alamat Perusahaan : Jalan Erlangga No.135 B, Semarang
Nomor Telepon : (024) 6721913
Mulai Berdiri : 02 Agustus 2009

2.2.Karakteristik Produk
Produk hasil cetakan digital kami menggunakan beraneka ragam media sesuai dengan keinginan konsumen. Di antaranya media kertas, kertas foto, kaos berbahan katun, mug, keramik, ataupun plastik. Produk digital printing kami dijamin tahan lama dan tahan air karena menggunakan tinta warna yang berkualitas tinggi serta proses pengerjaan yang cermat sehingga warna yang dihasilkan bisa optimal.
Keunggulan produk :
Harganya relatif murah
Terdapat banyak variasi produk
Kualitas hasil cetakan terjamin
Proses pengerjaan cepat dan cermat
Dapat mencetak/menerima order satuan
Ada layanan antar
2.3. Pelayanan Yang Dapat Diberikan
Mempunyai pelayan dengan menerapkan senyum, salam, sopan serta ramah.
Melakukan service excellent bagi costumer. Kami siap untuk dikritik dan siap untuk memperbaiki kritik tersebut. Kami selalu mendengarkan keluhan customer demi perbaikan pelayanan kami.
Memberikan potongan biaya untuk even-even tertentu atau untuk pembelian dalam jumlah yang banyak
Menyediakan layanan antar yang dapat mengantar pesanan tepat waktu
Dapat menerima pesanan dalam jumlah yang besar
Semua pelayanan tersebut ditujukan dengan maksud menarik simpati pelanggan sehingga mereka akan tetap loyal pada usaha digital printing kami.

2.4. Deskripsi Tanggung Jawab
Pemilik usaha percetakan digital ini bernama Ayu Diah yang berasal dari lulusan Teknik Kimia UNDIP. Setelah lulus dia memutuskan untuk berwirausaha dengan mendirikan usaha percetakan ini. Modal pendirian usaha ini sebagian besar dari pemilik sisanya dari investor yang tak lain adalah kelurga pemilik sendiri. Sehingga bisa dibilang adalah usaha keluarga sang pemilik.
Pemilik akan bertindak juga sebagai manajer yang merangkap sebagai tenaga administrasi/ akunting. Tugas manajer adalah mengurus dan mengkoordinir para staff agar bisa bekerja dengan baik, membuat persetujuan harga dengan konsumen, mengatur strategi pemasaran dan berusaha mencari inovasi baru untuk memajukan percetakan ini. Karena sebelumnya pemilik sekaligus sebagai manajer belum terlalu berpengalaman di bidang bisnis percetakan maka diputuskan untuk menyewa tenaga freelance marketing. Sebab utamanya adalah motivasi mereka biasanya lebih tinggi daripada tenaga Fulltime Marketing. Manfaat merekrut tenaga marketing tipe freelance ini antara lain:
* Pakailah prinsip lebih baik banyak order dengan margin keuntungan sedikit, tetapi tetap berkelanjutan daripada sedikit order dengan untung besar tetapi cuma sesekali saja mendapatkannya.
* Income usaha akan stabil setiap bulannya karena terpenuhi oleh banyaknya order yang mereka suplai.
* Usaha percetakan ini bisa melewati masa paceklik order pada periode tertentu bahkan di era krisis ekonomi global saat ini.
* Akan mendapatkan banyak referensi baru konsumen yang mengorder cetak kepada perusahaan.
Personel yang dilibatkan dalam usaha percetakan ini antara lain:
Manajer : 1 orang
Desain grafis :2 orang
Petugas pencetak :2 orang
Tenaga freelance marketing:2 orang
Pramuniaga/kasir :1 orang
Sehingga total dibutuhkan 8 orang untuk menjalankan bisnis percetakan digital ini.

2.5 Tahapan Proses Produksi Percetakan
Sebagai langkah awal, kami menulis di diary kerja bagaimana skema tahapan yang harus dijalankan mulai dari tahap menerima order, menganalisa order, kalkulasi harga, komponen produksi yang diperlukan, proses produksi, quality controlling, packing, delivering, pembayaran, dan after sales service yang baik. Untuk pengerjaan pada digital printing ini, proses pra-cetaknya cukup dengan pengerjaan desain/setting dengan komputer.
2.6. Pemilihan Lokasi
Usaha Ayu’s Digital Printing rencananya akan didirikan di daerah jalan Erlangga. Lokasi ini dirasa sangat strategis karena berada di daerah yang menjadi pusat bisnis dan hiburan di kota Semarang. Di kawasan ini banyak terdapat perusahaan atau instansi pemerintah yang menjadi target konsumen kami. Di antaranya kantor TELKOM, kantor Gubernur, serta perusahaan skala kecil lainnya. Selain itu untuk mendekati target anak muda lokasi ini strategis karena dekat dengan Jalan Pleburan di mana terdapat Universitas Diponegoro, juga berada di dekat SMA N 1 Semarang, SMKN 4 SMG. Serta yang tak kalah pentingnya adalah dekat dengan pusat hiburan di Semarang yaitu Lapangan Simpang Lima, Ciputra Mall, Matahari, dan E-Plaza. Oleh karena itu, dengan mengambil lokasi di tempat yang strategis diharap banyak pelanggan yang tertarik sehingga usaha ini dapat berkembang.
2.7. Analisa Pasar
Gambaran Pasar
Diperkirakan minat pasar akan kebutuhan percetakan akan terus ada dan cenderung meningkat. Hal ini karena seiring dengan perkembangan zaman maka akan banyak bermunculan perusahaan/instansi baru yang sebanding dengan pertambahan jumlah penduduk sehingga kebutuhan akan hasil cetakan sebagai media promosi juga meningkat.
Trend Perkembangan Pasar
Diperkirakan bisnis percetakan digital semacam ini akan mulai menggusur usaha percetakan konvesional sehingga akan berkembang dengan lancar. Karena seiring perkembangan jaman orang akan membutuhkan segala sesuatu yang serba cepat dengan hasil yang berkualitas. Apalagi didukung dengan lokasi yang menarik yaitu dekat dengan pusat kota Semarang. Kawasan Erlangga sampai puluhan tahun ke depan masih terus berkembang karena akan banyak bermunculan perusahaan baru dan pusat hiburan baru sehingga menambah semarak kawasan ini. Diharapakan dengan bermunculan kantor-kantor baru maka makin besar peluang usaha kami untuk bersaing dalam bisnis percetakan digital ini.
Analisa Pesaing
Pesaing untuk usaha sejenis untuk daerah Erlangga belum begitu banyak. Menurut survey yang kami lakukan terdapat sekitar 2 usaha sejenis yang telah ada di kawasan ini. Keunggulan dari para pesaing adalah sudah lebih dahulu bergelut di bidang ini dan ada yang sudah cukup terkenal. Meskipun kami belum punya hal tersebut tetapi kami yakin mampu mengembangkan uasaha ini dengan baik, seperti meningkatkan pelayanan, mutu dan kualitas produk.
2.8. Usaha pemasaran
Untuk memperkenalkan usaha baru yang akan dibuka, maka kami akan menerapkan strategi pemasaran yang terorganisir dengan cermat dan seksama. Hal ini kami lakukan demi mempromosikan produk dan meningkatkan penjualan produk kedepannya. Berbagai usaha pemasaran yang akan kami lakukan adalah sebagai berikut :
Dengan meyebarkan bosur/leaflet di pusat-pusat perbelanjaan dan tempat-tempat keramaian di Semarang.
Dengan memasang iklan di radio yang memiliki banyak penggemar anak muda seperti radio Rct Fm, Trax Fm, serta Ibc Fm.
Dengan memasang iklan di surat kabar daerah seperti Suara Merdeka.
Dengan memasang spanduk yang menarik di tempat-tempat strategis
Mengirimkan video usaha bisnis digital printing ini ke stasiun televisi swasta agar bisa diliput sehingga bisa mendapat promosi gratis.
2.9.Rencana Pengembangan Usaha
Kami juga telah menyiapkan rencana pengembangan usaha ini kelak jika telah beberapa waktu didirikan. Penyiapan rencana ini dimaksudkan agar usaha ini dapat berjalan secara kontinyu dan berhasil bertahan dalam menghadapi persaingan pasar yang ada. Dengan pemikiran yang matang dan terencana ini diharapkan usaha ini mampu berkembang menjadi lebih baik. Adapun rencana pengembangan usaha tersebut adalah sebagai berikut :
1.Strategi Pemasaran
Pengembangan produk
Pengembangan Wilayah Pemasaran
Kami berencana akan mengembangkan cabang usaha ini di area pemukiman padat seperti daerah Tlogosari, Pedurungan.
Strategi Penetapan Harga
Harga disesuaikan dengan lingkungan masyarakat ekonomi kebawah sehingga semua lapisan masyarakat dapat menjangkaunya.
2.Pengembangan Produk dengan Penambahan Kualitas
3.Penambahan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia
4.Pemanfaatan Teknologi Informasi


PREDIKSI HASIL DAN PEMBAHASA

1.Analisis Ekonomi Usaha
I. Biaya peralatan tidak habis pakai (FCI) = Rp. 33.500.000,00
II. Perhitungan Profit
a.Biaya produksi
i. Harga bahan baku habis pakai (FOB) = Rp 60.400.000,00
ii. Unit utilitas (air, listrik) = Rp 1.200.000,00
iii. Transportasi = Rp 500.000,00
iv. Packaging = Rp 600.000,00 +
Jumlah = Rp. 96.200.000,00
Penjualan
i. Harga pasar = Rp. 180.000.000,00
c. Profit (Penjualan – Biaya produksi) = Rp 83.800.000,00

Analisis ekonomi benefit cost
Benefit (B) = Rp 180.000.000,00

Cost (C) = Rp . 96.200.000,00

>1 maka usaha ini untung (visible)
Dari cash flow dan analisa di atas dapat disimpulkan bahwa dengan harga rata-rata produk adalah Rp.10.000,00 dengan mendapatkan untung Rp. 19.550.000,00 per bulan.

BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1.Kesimpulan
Pembukaan usaha dalam bidang percetakan sangatlah menguntungkan dan mempunyai prospek yang cerah kedepannya. Hal ini berkaitan dengan seiring perkembangan zaman dimana laju pertumbuhan penduduk meningkat berarti makin pesat pula pertumbuhan perusahaan/ instansi baru. Oleh karena itu, permintaan akan kebutuhan promosi dan keperluan penunjang perusahaan yang lain juga akan meningkat. Apalagi usaha percetakan kami adalah percetakan digital. Dimana di jaman modern seperti sekarang konsumen lebih menyukai sesuatu yang instant. Hal ini dikarenakan mereka dituntut untuk bekerja efisien. Usaha percetakan digital ini merupakan solusi bagi konsumen yang menginginkan hasil yang cepat dengan kualitas yang terjamin pula. Kelebihan teknik percetakan digital ini antara lain bisa memesan dalam jumlah yang tidak dibatasi (secara satuan), produk bisa full color, gambar kualitas foto, tahan air dan tahan lama. Selain itu dengan variasi produk yang sangat luas, kami dapat dengan fleksibel menggandeng segmen market yang lebih luas, serta menentukan produk unggulan apa saja, kapan saja sesuai dengan trend pada saat itu. Oleh karena itu usaha percetakan digital ini sangat menarik untuk dikembangkan.

4.2. Saran
1.Sebelum melakukan suatu usaha hendaknya membuat suatu bisnis plan terlebih dahulu untuk memudahkan penanganan usaha tersebut dapat berkembang.
2.Lakukan analisa pasar dengan mengadakan / melakukan berbagai survei untuk mengetahui minat pasar.

Pentingnya Pengembangan Energi Alternatif

1.JUDUL : ENERGI ALTERNATIF
Biodiesel sebagai Bahan Bakar Alternatif Masa Depan
2.MASALAH :Apa yang menjadi latar belakang dikembangkannya biodiesel dan bagaimana prospek energi alternatif biodiesel ini ke depannya?
3.PEMBAHASAN:
Alasan utama dikembangkannya teknologi yang dapat menghasilkan energi alternatif ini adalah karena Indonesia sedang mengalami kondisi krisis bahan bakar minyak (BBM). Penyebabnya tidak lain karena pertumbuhan konsumsi bahan bakar minyak yang sangat cepat hingga di atas 10% per tahun. Apalagi di tengah harga minyak mentah dunia yang mencapai US$ 60 per barel hal ini tentu membuat pemerintah makin terjepit karena semakin banyaknya dana yang harus dikeluarkan untuk subsidi BBM. Negara kita, Indonesia, meski kaya akan sumber-sumber minyak mentah dan tercatat sebagai negara eksportir minyak dunia tetapi juga masih mengimpor minyak mentah dalam jumlah yang cukup besar sehingga ketika kondisi harga minyak mentah sedang tinggi pasar dalam negeripun ikut terguncang.
Oleh karena itu, pemerintah berupaya mencari solusi dari permasalahan ini. Upaya yang dilakukan adalah dengan membuat regulasi tentang penghematan energi nasional dan pengembangan energi alternatif yang ramah lingkungan.
Pemerintah dengan dibantu oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) telah berusaha mengembangkan sumber daya energi alternatif yang mampu mensubstitusi BBM. Beberapa sumber energi yang dikembangkan salah satunya biofuel termasuk di dalamnya adalah biodiesel. Pemerintah merasa sudah saatnyalah mulai melakukan diversifikasi energi. Biodiesel sendiri adalah bahan kimia yang dipakai sebagai chemical additive untuk minyak diesel atau sebagai energi alternatif yang ramah lingkungan kerena berasal dari minyak tumbuh-tumbuhan seperti minyak tanaman kelapa sawit, jarak pagar (Jatropa curcas), dan masih banyak yang lain. Namun, Departemen Pertanian menilai kelapa sawit adalah bahan baku biodiesel yang paling siap untuk dikomersilkan. Kebijakan komersialisasi kelapa sawit untuk bahan baku biodiesel diambil agar ekspor kelapa sawit Indonesia tidak lagi hanya berupa bahan mentah CPO (Crude palm Oil) tetapi juga berbentuk hasil olahan. Hal ini juga bisa dijadikan alternatif bila harga kelapa sawit jatuh akibat suplai yang berlebihan.
Pemerintah menilai prospek biodiesel ini di masa depan akan sangat menjanjikan. Hal ini dikarenakan ketersediaan minyak bumi di dunia semakin hari menipis sedangkan permintaan minyak untuk bahan bakar semakin meningkat. Misalnya di Indonesia sendiri kebutuhan akan minyak solar sangat tinggi dimana 30% di antaranya dipenuhi dari impor. Sehingga bila terus menggantungkan cadangan minyak dunia yang semakin menipis maka rakyat akan terancam mengalami krisis bahan bakar. Padahal bahan bakar memegang andil yang sangat besar pada kehidupan manusia baik itu untuk transportasi hingga industri. Oleh karena itu pengembangan energi alternatif ini akan memiliki prospek yang cerah di masa yang akan datang.
Sebagai gambarannya jumlah kebutuhan biodiesel akan sangat besar baik itu di dalam maupun di luar negeri. Di Indonesia diperkirakan pemakai solar per tahun mencapai 44 juta kiloliter. Menurut data dari Dirjen Energi dan Sumber Daya Mineral, untuk industri sekitar 6 juta kiloliter. Bila industri memakai 20 % biodiesel maka akan diperlukan 1,2 juta kiloliter/tahun. Untuk kebutuhan PLN sekitar 12 juta kiloliter solar, bila menggunakan 20% biodiesel maka dibutuhkan 2,4 juta kiloliter/tahun. sedangkan untuk sektor transportasi saja membutuhkan 26 juta kiloliter solar dan dengan asumsi memakai 2% biodiesel kan dibutuhkan 520 ribu kiloliter/tahun. Total kebutuhan biodiesel secara nasional mencapai 4,12 juta kiloliter/ tahun. Pada tahun 2009 jumlah kebutuhan biodiesel dari kelapa sawit diperkirakan mencapai 2 % dari konsumsi solar atau sekitar 0,7 juta kiloliter. Untuk jumlah tersebut diperlukan 200 ribu hektar kebun sawit, pabrik berkapasitas 33 ribu ton pertahun sebanyak 22 unit denagn nilai investasi sebesar Rp 1,32 triliun. Nilai investasi ini akan terus meningkat menjadi Rp 9 tiliun pada 2025 karena kebutuhan biodiesel sudah mencapai 5% dari konsumsi solar.
Faktor yang menjadikan biodiesel memiliki prospek yang cerah juga disebabkan karena bahan baku yang diperlukan tersedia melimpah di negara kita. Misalnya adalah kelapa sawit di mana kita ketahui bahwa kelapa sawit menjadi komoditi unggulan di negara kita dan Indonesia adalah negara produsen minyak sawit terbesar kedua di dunia. Produksi CPO nasional mencapai 9 juta ton per tahun. Besarnya produksi CPO ini juga dapat menjadi bukti bahwa Indonesia adalah negara yang kaya akan sumber daya alam. Bahkan tanah tandus di Indonesia pun bisa menyelamatkan kesulitan negeri ini dalam menyediakan BBM untuk rakyat. Karena dari sekitar 13 juta hektar tanah tandus di seluruh Indonesia bila ditanami jarak pagar dapat menghasilkan lebih dari 400 ribu barel solar per hari.

4.KESIMPULAN DAN SARAN:
Minyak atau bahan bakar fosil lainnya tersedia dalam jumlah yang terbatas dan tidak dapat diperbarui (unrenewable resources). Dan sekarang cadangan minyak dunia semakin menipis padahal permintaan akan bahan bakar minyak ini semakin meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk. Oleh karena itu, pengembangan sumber daya energi yang baru atau energi alternatif memang mutlak diperlukan untuk mencegah krisis akan bahan bakar minyak.
Pemerintah dengan dibantu lembaga-lembaga yang berkompeten telah melakukan berbagai upaya di antaranya dengan membuat regulasi tentang penghematan pemakaian energi nasioanal dan mengembangkan teknologi penghasil energi alternatif yang murah dan ramah lingkungan. Namun, semua usaha pasti menemui kendala atau hambatannya masing-masing. Kendala yang ditemui di antaranya adalah kurang pedulinya masyarakat dengan himbauan pemerintah untuk melakukan penghematan energi serta minimnya informasi soal energi alternatif yang bisa digunakan sebagai pengganti BBM. Sehingga kebijakan-kebijakan yang bertujuan demi kebaikan bersama ini kurang begitu poluler di kalangan masyarakat.
Oleh karena itu, pemerintah didesak oleh beberapa kalangan untuk lebih mensosialisasikan kebijakannya dan apabila diperlukan dapat bertindak tegas dengan mengurangi subsidi BBM dan mengalihkan sebagian dananya untuk pengembangan energi alternatif. Awalnya pahit memang tetapi hal ini akan berdampak baik untuk kehidupan masyarakat di masa depan.

limbah-ozon

Proses Pengolahan Air Limbah Industri dengan Teknologi Ozon

PENDAHULUAN

  1. Latar belakang terjadinya penurunan kualitas air

Air merupakan jenis sumber daya alam yang sangat dibutuhkan oleh semua makhluk hidup. Tak terkecuali manusia, dimana manusia tak akan sanggup bertahan hidup bila tak ada air. Oleh karena, itu keberadaan dan kualitas air yang sangat penting ini harus dijaga dengan baik. Kualitas air diuraikan sebagai sifat air dan kandungan makhluk hidup, zat, maupun komponen lain di dalam air. Kualitas air ini dapat ditinjau dari berbagai parameter. Yang pertama adalah parameter fisik yaitu ditinjau dari segi warna, bau atau aroma, rasa, derajat keasaman (pH). Kedua parameter biologis yang ditinjau dari ada tidaknya mikroorganisme baik yang bersifat pathogen maupun nonpatogen. Dan yang terakhir parameter kimia ditinjau dari adanya bahan-bahan kimia yang terlarut di dalam air.

Berubahnya kualitas air dapat disebabkan oleh faktor alami dan oleh adanya aktivitas manusia. Manusia memiliki andil besar dalam penurunan kualitas air. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya sungai ataupun danau yang tercemar akibat limbah yang dibuang oleh manusia. Baik itu limbah domestik yang berasal dari rumah tangga maupun limbah industri. Limbah industri dinilai memiliki potensi bahaya yang lebih tinggi terhadap kelangsungan sumber daya air. Hal ini dapat ditinjau dari kuantitas (jumlahnya) serta kandungan bahan-bahan kimia yang berbahaya dan telarut di dalamnya.

Pencemaran air memang sangatlah kompleks. Dalam proses produksi sebuah industri pada umumnya dipergunakan berbagai bahan material dalam berbagai jenis dan bentuk. Limbah cair industri, pertanian, perkotaan dan rumah tangga selain mengandung senyawa berat (Cd, Cu, Hg, Zn dll.), juga mengandung berbagai macam senyawa organik, seperti dioxin, phenol, benzene, PCB, dan DDT. Agar kegiatan industri tetap berlangsung dan kebutuhan masyarakat akan air bersih dapat terpenuhi maka metode daur ulang air limbah merupakan langkah konkret yang harus dilakukan.




  1. Pengolahan Air Limbah

Pengolahan air limbah pada umumnya dilakukan dengan metode Biologi. Metode ini merupakan metode yang paling efektif dibandingkan dengan metode Kimia dan Fisika. Proses pengolahan limbah degan metode Biologi adalah metode yang memanfaatkan mikroorganisme sebagai katalis untuk menguraikan material yang terkandung dalam air limbah. Mikrooganisme sendiri selain menguraikan dan menghilangkan kandungan material juga menhadikan material yang terurai tai sebagai tempat berkembang biaknaya. Metode pengolahan Lumpur aktif (activated sludge) merupakan proses pengolahan air limbah yang emanfaatkan proses mikroorganisme tersebut.

Dewasa ini metode lumpur aktif merupakan metode pengolahan air limbah yang paling banyak dipergunakan, termasuk di Indonesia. Hal ini mengingat metode lumpur aktif dapat dipergunakan untuk mengolah air limbah dari berbagi jenis industri seperti industri pangan, pulp, kertas, tekstil, bahan kimia, dan obat-obatan. Namun, dalam pelaksanaanya metode lumpur aktif banyak mengalami kendala, diantaranya, (1)diperlukan areal instalasi pengolahan limbah yang relatif luas, mengingat proses Lumpur aktif berlangsung dalam waktu yang cukup lama, bisa berhari-hari, (2) timbulnya libah baru, di mana kelebihan endapan lumpur dari pertumbuhan mikroorganisme yang kemudian menjadi limbah baru yang memerlukan proses lanjutan.

Areal instalasi yang luas berarti dana investasi cukup besar, akibatnya pemanfaatan teknologi lumpur aktif menjadi tidak efisien di Indonesia, ditambah lagi proses operasional yang rumit karena memerlukan pengawasan yang cukup ketat seperti kondisi suhu dan control proses pengendapan.

Limbah baru merupakan masalah utama dari penerapan metode lumpur aktif ini. Limbah baru ini selain mengandung berbagai jenis mikroorganisme jugamengandung berbagai jenis senyawa organik yang tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme. Pengolahan limbah endapan Lumpur ini sendiri memerlukan biaya yang tidak sedikit. Sedikitnya 50 persen dari biaya pengolahan air limbah diperlukan untuk mengatasi limbah endapan lumpur yang terjadi. Akibatnya, kebanyakan di Indonesia limbah endapan lumpur ini biasanya langsung dibuang ke sungai atau ditimbun di TPA (tempat pembuangan akhir) bersama dengan sampah lainnya.

Selain metode lumpur aktif sistem pengolahan limbah cair yang ada sekarang umumnya mempergunakan cara kombinasi antara pemakaian chlorine serta sistem condensasi, sedimentasi, dan filtrasi. Sedangkan untuk pengolahan limbah organik banyak mempergunakan microbiologi, karbon aktif atau membran filtrasi.

Namun, limbah organik semakin banyak yang sulit untuk diuraikan dengan mikrobiologi atau membran filtrasi, serta membahayakan keselamatan makhluk hidup, meskipun dalam kandungan konsentrasi yang sangat kecil (ppm/ppb) seperti, senyawa dioxin, furan, dan atrazine. Sehingga sistem pengolahan limbah cair yang ada sekarang tidaklah cukup. Apabila hal ini kita biarkan, tanpa kita sadari, air minum yang dipergunakan akan banyak mengandung senyawa organik, yang selain membahayakan kesehatan manusia juga dapat merusak ekosistem makhluk hidup lainnya.


  1. Inovasi dalam Sistem Pengolahan Air Limbah

Pada tahun 1994 dalam sebuah jurnal international water science technology, Hidenari yasui dari Kurita Co, Jepang, mulai memperkenalkan sebuah inovasi pengolahan air limbah denagn mereduksi jumlah endapan lumpur yang dihasilkan dari proses pengolahan lumpur aktif. Teknologi ini dikenal dapat membersihkan limbah cair hingga mendekati 100 persen sehingga dikenal dengan proses pengolahan air limbah emisi zero (zero emission).

Pemanfaatan ozon telah dilakukan lebih dari seratus tahun yang lalu. Proses ozonasi pertama kali dikenalkan oleh Nies dari negara Perancis sebagai metode untuk mensterilkan air minum pada tahun 1906. Berawal dari kesuksesan Nies ini di berbagai negara Eropa penggunaan ozon untuk mengolah air minum mulai berkembang pesat.

Di Asia pemanfaatan ozon untuk mengolah air minum pertama kali dilakukan di kota Amagasaki, Jepang, pada tahun 1973. Namun, pemanfaatan pada waktu itu masih terbatas hanya untuk menghilangkan bau. Sedangkan di Amerika pemanfaatan ozon termasuk lambat, ozon dipergunakan pertama kali pada pusat pengolahan air di Los Angeles pada tahun1987.




  1. Pengertian dan sifat-sifat ozon

Ozon (O3) adalah molekul yang tersusun dari tiga buah atom oksigen. Ozon merupakan oksidator yang kuat, hal ini tidak terlepas dari sifat ozon yang dikenal memiliki sifat radikal (mudah bereaksi dengan senyawa di sekitarnya) serta memiliki oksidasi potensial 2,07 V, lebih tinggi dibandingkan chlorine yang hanya memiliki oksidasi potensial 1,36 V. Ozon dengan kemampuan oksidasinya dapat menguraikan (degradation) berbagai macam senyawa organik beracun yang terkandung dalam limbah, seperti benzene, antrazine, dioxin, dan berbagai zat pewarna organik. Melalui proses oksidasinya pula ozon mampu membunuh berbagai macam mikroorganisme (sterilization) seperti bakteri Echerichia coli, Salmonella enteriditis, serta berbagai bakteri pathogen lainnya. Ozon membunuh bakteri denagn cara merusak dinding sel bakteri sekaligus menguraikan bakteri tersebut. Hal ini berbeda dengan chlorine yang hanya mampu membunuh bakteri saja. Ozon juga mampu membunuh bakteri tipe filamen seperti bakteri S Natans, M Parvicella, Thiotrix I dan II penyebab bulking di mana zat padat dan zat cair sulit terpisahkan pada kolam pengendapan. Selain itu ozon juga dapat menghilangkan warna (decoloration) dan menghilangkan bau (deodoration).


Begitu banyak kelebihan yang bisa didapat dari proses pengolahan air limbah dengan menggunakan ozon. Oleh karena itu, dalam makalah ini akan disampaikan cara-cara pengolahan air limbah industri dengan menggunakan teknologi ozon.



ISI

  1. Proses Pengolahan Air Limbah Industri dengan Teknologi Ozon

Persoalan mengenai limbah cair industri ini memang sangat mengkhawatirkan. Namun, tak perlu terus-menerus khawatir mengenai hal ini karena baru-baru ini Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), telah berhasil menciptakan sebuah alat pengolah limbah cair yang memanfaatkan cara oksidasi dengan menggunakan gas ozon yang dikombinasikan dengan sinar ultraviolet. Teknologi ini kemudian dikenal dengan nama “Advanced Oxidation Process (AOP)”.

Teknologi yang berdasar pada kombinasi ozon dan ultraviolet ini memiliki kelebihan, seperti area instalasi pengolahan yang tidak membutuhkan tempat yang luas, proses pengolahan yang relative cepat, tidak adanya pemakaian bahan kimia, tingginya nilai efektivitas dan efisiensi dalam proses penguraian berbagai senyawa organik dan sedikitnya limbah lumpur (sludge) yang dihasilkan. Secara garis besar alat ini terbagi dalam tiga subsistem, yaitu sistem oksidasi, sistem koagulasi-sedimentasi, dan sistem filtrasi.

Pada sistem oksidasi penghasil ozon (ozon generator) dipertemukan dengan sinar ultraviolet di dalam sebuah tangki kontak. Sistem ini dibangun untuk mengoksidasi semua kandungan senyawa organik, warna, dan bau yang terkandung dalam limbah cair. Setelah itu limbah dimasukkan dalam proses koagulasi dan sedimentasi. Pada proses ini kandungan senyawa organik dan anorganik yang tidak terproses pada tahap oksidasi diproses ulang pada tahap ini. Tangki ini juga dilengkapi dengan sebuah tabung kecil pemasok koagulan, atau bahan pembersih air seperti tawas.

Kemudian setelah melewati tahapan koagulasi/sedimentasi aliran air memasuki tahapan filterisasi. Di mana aliran air masuk ke saringan tangki filter. Hal ini dimaksudkan untuk menyaring polutan mikro seperti logam berat dan senyawa organik lain yang terbentuk selama proses oksidasi atau yang tidak sempat terproses dalam tangki oksidasi. Pada tahapan ini juga terjadi proses adsorpsi, yaitu proses penyerapan zat-zat tertentu oleh permukaan karbon aktif. Apabila permukaan karbon aktif sudah jenuh, atau tidak mampu lagi menyerap maka poses penyerapan akan berhenti dengan sendirinya. Pada saat ini karbon aktif harus diganti dengan karbon aktif baru atau di daur ulang dengan cara dicuci.

Pemanfaatan ozon untuk pengolahan limbah industri ini, ternyata ke depannya bisa dikembangkan sebagai salah satu alternatif penyedia air bersih. Karena ternyata air limbah keluaran dari sistem pengolahan ozon ini dinyatakan bebas dari bakteri E-coli. Hal ini terbukti dengan mulai digunakannya sistem pengolahan ozonasi sebagai salah satu cara yang digunakan beberapa produk penyedia air bersih komersial, seperti yang diterapkan di negeri sakura Jepang.


  1. Penerapan Teknologi Ozon dalam Pengolahan Air

Jepang adalah salah satu negara yang telah mengembangkan Teknologi Pengolahan Air Sistem Maju (Advanced System) yang mengombinasikan sistem ozonasi dan penyerapan dengan karbon aktif. Ozon dibuat dari udara yang diperkaya dengan oksigen. Konsentrasi ozon yang dihasilkan dari udara berkisar antara 1,5-2,5% (berat/berat). Jika diproses dari bahan dasar oksigen murni dengan menggunakan generator yang sama, konsentrasi ozon dapat mencapai 3-5%.

Ozonasi sendiri merupakan proses pengolahan air yang relatif baru di Jepang. Proses ini diteliti hampir 100 tahun. Meskipun demikian, sistem ozonasi memberikan resiko bahaya yang relatif lebih kecil dibanding dengan sistem chlorinasi, karena sistemnya dapat segera dihentikan bila ozon bocor. Secara umum tahapan proses keseluruhan pada pengolahan air sistem maju adalah sebagai berikut : koagulasi s/d filtrasi ozonasi Karbon Aktif Granular (GAC) Chlorinasi.

Di Jepang telah dibangun Fasilitas Pemurnian Air (FPA) Kanamichi yang terletak di kota Tokyo untuk mempraktekkan teknologi pengolahan air dengan sistem ozonasi ini. Fasilitas pengolahan air Kanamichi dibangun di antara fasilitas sedimentasi (pengendapan) dan filtrasi (penyaringan) dan memiliki kapasitas pemurnian 0,52 juta meter kubik per hari. Fasilitas pemurnian air tersebut terdiri dari 10 tangki kontak ozon yang bertipe aliran atas bawah dengan ruangan bersekat tiga. Kedalaman air yang efektif yaitu 6 meter, dengan waktu kontak ± 12 menit dan kecepatan umpan ozon maksimum 3 mg ozon/liter. Masing-masing tangki pengontak mempunyai ruang penahan yang mempunyai waktu retensi ± 6 menit. Sedangkan fasilitas adsorpsi karbon aktif terdiri dari 24 tangki dan masing-masing mempunyai luas permukaan 100 m2.

Proses pengolahan air tentu sangat bergantung dengan kualitas sumber air bakunya. Air buangan domestik mengandung pencemar oganik seperti N-amonia dan surfaktan anionik (deterjen sintesis). Untuk mencapai penyisihan bau apek (musty odor) yang lebih stabil dan efektif pemerintah daerah Tokyo memutuskan untuk memperkenalkan pengolahan air sistem maju, yaitu kombinasi pengolahan secara ozonasi dan penyerapan menggunakan karbon yang diaktivasi secara biologis (Biological Activated Carbon= BAC). Selain itu proses ini mampu menyisikan surfaktan anionik, zat organik dan anorganik yang bersifat toxic (racun) sebesar 80 %. Tahapan proses secara keseluruhan adalah sebagai berikut : Koagulasi-Flokulasi-Sedimentasi-Ozonasi-Proses BAC-Chlorinasi-Filtasi-Chlorinasi-Reservoir (tempat penampungan air bersih).


  1. Hal-hal yang Harus Diperhatikan

Penggunaan ozon dalam proses pengolahan air memang dirasa cukup menguntungkan. Namun, di sisi lain ozon merupakan gas beracun yang berbahaya. Oleh karena itu, kita harus memahami tata cara dalam penggunaan atau pemakaian serta yang tak kalah pentingnya adalah cara penyimpanan ozon yang benar. Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.

Berdasarkan pengamatan lembaga NIOSH (1987), ozon dalam konsentasi sekitar 24,5 - 36 ppm dapat meracuni berbagai macam binatang, seperti kucing, kelinci, dan marmut. Ozon di udara dalam konsentasi sekitar 1 ppm (satu bagian dalam satu juta) dapat mengakibatkan orang sulit bernafas. Dilaporkan juga bahwa ozon dapat meracuni manusia bahkan bisa sampai membawa pada kematian apabila kita menghirup ozon dengan konsentasi 50 ppm selama kurang lebih 1 jam. Perlu kita ketahui bahwa, pada konsentasi sekitar 0,02 ppm keberadaan ozon dalam udara sudah dapat kita rasakan dari baunya.

Akibat lain adalah ozon yang terjadi secara alamiah dalam smog. Selain dapat mengganggu pernafasan kita, ozon dalam smog akan bereaksi juga dengan berbagai gas hydrocarbon yang dihasilkan dari asap kendaraan bermotor dan asap pabrik. Reaksi dari ozon dengan gas hydrocarbon ini dilanjutkan dengan terbentuknya asam nitrat dan asam sulfat yang selanjutnya dapat menimbulkan hujan asam, yang selain membahayakan manusia juga dapat merusak berbagai ekosistem air.

Di berbagai negara maju, seperti Jerman, Jepang, Amerika Seriakat, dan Swiss batas kadar konsentasi penggunaan ozon gas dalam berbagai kegiatan industri adalah 0,1 ppm (ILO, 1997). Sedangkan kadar ozon dalam air hingga 0,05 ppm tidak membahayakan tubuh manusia (Asbury, 1980).

Ozon, aktif spesies yang mempunyai sifat radikal ini, memerlukan perhatian khusus juga dalam penyimpanannya. Kadar 100 persen ozon pada suhu kamar mudah sekali meledak. Ozon akan aman disimpan pada suhu di bawah -1830C dengan kadar ozon dalam campuran ozon dan oksigen di bawah 30 persen. Sekarang ozon kebanyakan disimpan dalam bentuk ozonized water atau ozonized ice.




PENUTUP

Adanya penurunan kualitas air memang tak dapat dihindari. Hal ini dikarenakan pertumbuhan manusia yang semakin pesat akan mendorong terjadinya perkembangan industri yang semakin pesat pula. Adanya industri juga akan menyebabkan timbulnya limbah atau air buangan. Limbah cair yang dibuang oleh berbagai macam industri ini akan terakumulasi di dalam sistem perairan kita. Hal inilah yang banyak mempengaruhi penurunan kualitas air atau yang biasa kita sebut sebagai sumber pencemaran air.

Pencemaran air dari limbah industri memang sangat kompleks. Hal ini disebabkan banyaknya kandungan bahan-bahan kimia yang terlarut dalam air. Selain kandungan logam berat, di dalam limbah ini juga terdapat berbagai macam senyawa organik. Pengolahan terhadap senyawa-senyawa organik selama ini masih belum berkembang. Oleh karena itulah mulai diperkenalkan teknologi ozon untuk mengolah limbah organik ini. Meskipun banyak kemudahan dan keuntungan yang didapat dari penggunaan ozon dalam pengolahan air limbah industri akan tetapi masih terdapat beberapa kendala yang harus diselesaikan pada teknologi ozone ini. Di antaranya tingginya biaya operasional serta adanya sisa ozone yang tertinggal dalam air setelah proses pengolahan berlangsung. Sisa ozone yang memiliki kadar cukup tinggi, akan dapat membahayakan manusia.

Oleh karena itu masih diperlukan penyempurnaan-penyempurnaan dalam penggunaan teknologi ozon ini. Penggunaan dan penyimpanan ozon juga harus dilakukan secara hati-hati. Hal ini dikarenakan ozon merupakan gas beracun yang berbahaya. Dari penjelasan ini dapat disimpulkan bahwa di satu pihak ozon bagaikan kawan karena sangat bermanfaat. Namun, di sisi lain ozon bagaikan lawan karena akan merupakan racun yang mematikan apabila kita tidak memperhatikan tata cara, serta batas dan kadar yang diperbolehkan dalam penggunaanya.




DAFTAR PUSTAKA


  1. Kompas Online, 2003, Ozon Lawan atau Kawan, Maret 2003. (http://www.kompas.com/kompas-cetak/0303/18/ilpeng/187448.htm)

  2. Kompas Online, 2003, Ozon Lawan atau Kawan, Maret 2003. (http://www.kompas.com/kompas-cetak/0303/18/ilpeng/187448.htm)

  3. Pontianak Post Online, 2000, Penerapan Karbon Aktif pada Proses Pengolahan Air Minum, Oktober 2000. (http://www.pontianakpost.com/berita/index.asp?berita=opini&id=16662)

  4. Sinar Harapan Online, 2003, Teknologi Ozon Hilangkan Lumpur Limbah Industri. (http://www.sinarharapan.co.id/berita/0505/04/ipt02.html)


Kamis, 11 Juni 2009

BIOFUEL

PEMBUATAN ENERGI ALTERNATIF DARI GANYONG

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 LATAR BELAKANG

Dewasa ini pasokan minyak dunia sudah semakin berkurang, karena kebutuhan minyak bumi yang semakin meningkat sedangkan minyak bumi merupakan sumber daya alam yang tidak terbarukan. Untuk itu diperlukan suatu alternatif untuk mencari pengganti sumber energi tersebut. Negeri ini dikenal memiliki kekayaan alam yang melimpah. Di antaranya bisa dimanfaatkan sebagai sumber energi terbarukan. Mulai dari pancaran sinar matahari yang melimpah ruah, air, angin, gelombang pasang laut, gas alam, hingga ratusan jenis tanaman. Sayangnya, semua itu hanya sebatas potensi yang belum bisa dimanfaatkan secara optimal. Apalagi dengan kebijakan yang diambil pemerintah yaitu mensubsidi BBM, telah membuat rakyat di negara ini menjadi malas untuk mengembangkan segala potensi yang dimiliki oleh negara kita.

Pemanfaatan sumber-sumber energi pun menjadi timpang. Minyak bumi menempati proporsi terbesar sebagai sumber energi penduduk, yakni mencapai 54,4 persen, disusul gas bumi 26,5 persen. Sisanya, 14,4 persen batu bara, 3,4 persen tenaga air, 1,4 persen panas bumi, dan lainnya hanya 0,2 persen. Padahal, minyak dan gas bumi cadangannya terbatas dan suatu saat pasti akan habis.

Memang harus diakui, kebijakan mengurangi subsidi BBM yang mengakibatkan kenaikan harga BBM akan memberatkan rakyat, terutama yang berpenghasilan rendah. Bukan saja karena harganya yang melonjak naik, tetapi BBM juga menjadi langka di pasaran. Namun, di sisi lain, ini menjadi momentum yang baik bagi dimulainya pemanfaatan sumber-sumber energi non-BBM. Awalnya pahit memng tetapi hal ini akan berdampak baik bagi masyarakat di masa depan. Apalagi, sejumlah hasil penelitian di berbagai institusi seperti ITB, LIPI, dan BPPT membuktikan, pemanfaatan sumber-sumber energi non-BBM, lebih hemat biaya dan ramah lingkungan daripada penggunaan BBM. Hasil uji coba memperlihatkan, penggunaan biodiesel bisa menurunkan emisi udara lebih dari 60 persen.

Melihat kondisi tersebut, pemerintah telah mengeluarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2006 tentang Kebijakan Energi Nasional untuk mengembangkan sumber energi alternatif sebagai pengganti BBM. Walaupun kebijakan tersebut menekankan penggunaan batu bara dan gas sebagai pengganti BBM, kebijakan tersebut juga menetapkan sumber daya yang dapat diperbaharui seperti bahan bakar nabati sebagai alternatif pengganti BBM. Selain itu pemerintah juga telah memberikan perhatian serius untuk pengembangan bahan bakar nabati (biofuel) ini dengan menerbitkan Instruksi Presiden No 1 Tahun 2006 tanggal 25 Januari 2006 tentang Penyediaan dan Pemanfaatan Bahan Bakar Nabati (Biofuel) sebagai bahan bakar lain.

Beberapa dari bahan bakar nabati yang dapat dikembangkan adalah biodiesel dan bioetanol. Indonesia mempunyai potensi yang sangat besar untuk menghasilkan biodiesel dan bioetanol mengingat kedua bahan bakar nabati ini dapat memanfaatkan kondisi geografis dan sumber bahan baku minyak nabati dari berbagai tanaman yang tersedia di Indonesia. Menurut hasil riset Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Indonesia memiliki kurang lebih 60 jenis tanaman yang berpotensi menjadi energi bahan bakar alternatif. Diantaranya adalah kelapa sawit, kelapa, jarak pagar dan kapuk yang bisa dijadikan biodiesel untuk bahan bakar alternatif pengganti solar, dan tebu, jagung, singkong, ubi serta sagu yang bisa dijadikan bioetanol untuk dijadikan bahan bakar alternatif pengganti premium.

Saat ini pun, dalam skala yang masih kecil, pemanfaatan energi alternatif pengganti BBM sudah mulai diaplikasikan. Biodiesel yang dibuat dari minyak nabati seperti jarak pagar, sawit, kelapa, kapuk, dan sejumlah tanaman lain, digunakan sebagai pengganti solar. Bioetanol dan gasohol yang terbuat dari bahan-bahan bergula seperti singkong, tetes tebu, nira sorgum, ganyong, ubi jalar, digunakan untuk menyubstitusi bensin. Demikian pula dengan biogas yang memanfaatkan sampah dan kotoran hewan, digunakan untuk menyubstitusi minyak tanah dan elpiji.

Tentu saja, energi alternatif pengganti BBM bukan hanya bersumber dari tanaman. Sampah dan kotoran, kini juga menjadi "harta karun hitam" yang bisa digali sebagai sumber biogas untuk menyubstitusi energi, khususnya elpiji dan minyak tanah. Ini sudah dilakukan PT Mulya Tiara Nusa terhadap sekira 105 peternak di Lembang, Tanjung Sari, Solo, Subang, Bali, Padang ,dan Tasikmalaya. Pemanfaatan biogas skala rumah tangga tersebut cukup sederhana, murah, dan ramah lingkungan. Kotoran sapi yang semula menjadi "sampah" yang merepotkan, kini bisa menjadi bahan bakar.

Kini, menjadi tugas pemerintah untuk bisa menciptakan kondisi agar pemanfaatan energi alternatif yang mulai berkembang ini bisa benar-benar memasyarakat dan terhenti di tengah jalan. Krisis mengajarkan pada kita, tak ada waktu lagi untuk menunda-nunda pemanfaatan sumber-sumber energi alternatif. Para peneliti dan pelaku usaha sudah memperlihatkan kerja keras dan kemauan mereka. Kuncinya ada di tangan pemerintah. Pemerintah tinggal mengetuk palu dan memutuskan: ya, sekaranglah saatnya kita memasuki era baru, energi terbarukan. Jika momentum ini tidak segera dimanfaatkan, jangan pernah menyesal jika bangsa ini kemudian benar-benar mengalami krisis bahan bakar yang akhirnya dapat menimbulkan dampak yang buruk bagi kelangsungan negara kita.

I.2 RUMUSAN MASALAH

Dari penelitian terdahulu terbukti bahwa pemakaian ethanol dapat secara positif menyebabkan kenaikan efisiensi mesin dan turunnya emisi CO, NOX, UHC dibanding pemakaian gasoline.

Dari sisi teknik pembangkitan daya dan emisi gas buang , ethanol (dalam bentuk murni ataupun campuran) relatif superior terhadap gasoline. Penggunaan ethanol sebagai bahan bakar pada mesin pembakaran dalam akan meningkatkan efisiensi mesin, serta menurunkan kadar emisi gas yang berbahaya bagi lingkungan (relatif terhadap mesin gasoline). Produk samping berupa listrik serta dampak penurunan emisi CO2 merupakan dua nilai tambah yang sangat berkonstruksi positif terhadap lingkungan.

Penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan kondisi operasi yang optimum pada pembuatan bioethanol sehingga dihasilkan produk bioethanol dengan spesifikasi yang memenuhi standart.

I.3 TUJUAN PENELITIAN

Tujuan umum penelitian ini adalah menghasilkan bioethanol dari bahan baku ganyong. Tujuan secara khusus dapat dijabarkan sebagai berikut :

  1. Menghasilkan bioethanol dari bahan baku yang mengandung karbohidrat / pati, dalam hal ini ganyong.
  2. Mendapatkan kondisi operasi optimum pada proses pembuatan bioethanol.

I.4 MANFAAT PENELITIAN

1. Dihasilkan produk pengganti bahan bakar minyak yang berkualitas dan lebih ramah terhadap lingkungan.

2. Sebagai alternatif cara dalam mengatasi krisis bahan bakar minyak di Indonesia akibat mulai menipisnya cadangan minyak dunia.

3. Menciptakan inovasi bahan bakar yang harganya lebih terjangkau oleh masyarakat luas.

4. Membantu progam Pemerintah dalam mengembangkan teknologi penghasil energi alternatif sehingga dapat mengurangi anggaran yang dikeluarkan untuk subsidi Bahan Bakar Minyak.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

II.1 Ganyong

Tanaman ganyong (Cannna edulis) merupakan tumbuhan semak berbatang basah (herbaceous) yang bersifat merumpun dan menahun. Batang ganyong tumbuh tegak dengan tinggi 0,9-1,8m, bahkan pada tanah yang subur dam cocok dapat mencapai tinggi hampir 3m. Bentuk batang bulat agak pipih yang merupakan kumpulan pelepah daun yang secara teratur saling menutupi (tumpang tindih), sehingga disebut batang semu. Daunya berwarna hijau kemerah-merahan dengan letak berselang-seling. Tanaman ganyong juga mempunyai bunga yang cukup menarik yang berwarna merah dengan variasi warna kuning. Bentuk bunganya menyerupai terompet dan jika terjadi penyerbukan akan menghasilkan buah dengan bentuk bulat kecil yang kulitnya berbintil-bintil halus dan di dalamnya terdapat rongga-rongga tempat mnempelnya biji buah. Bentuk ubi ganyong beraneka macam mulai dari panjang lonjong, bulat, agak pipih sampai tidak beraturan. Ubi ganyong berdaging tebal dan berwarna putih atau keungu-umguan. Bila ubi dimasak rasanya enak kemanis-manisan.

Ganyong merupakan salah satu bahan pangan non beras yang bergizi cukup tinggi, terutama kandungan karbohidratnya. Kandungan gizi ganyong secara lengkap dapat dilihat pada tabel 1.

Tabel 1. Kandungan Gizi dalam tiap 100 gr Ubi Ganyong

No

Unsur Gizi

Proporsi

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

Kalori

Protein

Lemak

Karbohidrat

Kalsium

Fosfor

Zat Besi

Vitamin B1

Vitamin C

Air

Bagian yang dapat dimakan

95,00 kal.

1,00 gr

0,11 gr

22,60 gr

21,00 mg

70,00 mg

1,90 mg

0,10 mg

1,00 mg

75,00 gr

65 %

Sumber : Direktorat Gizi Depkes RI (1981)

Menurut literatur tentang asal usul tanaman ganyong, terdapat keterangan yang bervariasi, diantaranya menyebutkan berasal dari India Barat, Srilanka, dan Amerika Tropis. Kini tanaman ganyong tersebar di berbagai negara terutama di daerah Asia, Australia, Afrika, Polinesia dan sebagainya. Sedangkan di daerah Indonesia sentrum penanaman ganyong terdapat di daerah Bandung, Garut, Karawang, Lebak, Subang, Cianjur, Ciamis, Majalengka, Sumedang, Purworejo, Klaten dan Wonosobo serta beberapa daerah di Jawa Timur. Pada umumnya. Pada umumnya penanaman ganyong masih bersifat sambilan di lahan pekarangan baik secara tumpang sari atau sebagai tanaman sela.

Tanaman ganyong mempunyai beberapa keunggulan untuk dibudidayakan secara intensif dan komersiel. Tanaman ini tumbuh pada semua jenis tanah dan tempat terlindung baik di daerah dataran rendah sampai dengan pegunungan dengan ketinggian 2550m darinpermukaan air laut. Kondisi iklim ideal untuk pengembangan tanaman ganyong adalah pada kisaran suhu 28-32oC, kelembaban udara 50%-80%, dan curah hujan 1120mm per tahun. Cocok ditanam di lahan-lahan pekarangan sebagai lumbung hidup, di lahan tegalan yang ditumpangsarikan dengan tanaman palawija lainnya, atau di jadikan tanaman sela diantara tanaman tahunan. Tanaman ganyong berfungsi sebagai tanaman penutup tanah, pengendali erosi, tanaman hias, sekaligus sebagai bahan pangan sumber karbohidrat.

Penentuan waktu panen yang disesuakan dengan tujuan pemanfaatan ubi dan cara panen yang tepat akan sangat mempengaruhi mutu hasil panen. Mutu hasil panen yang baik didukung dengan penanganan pasca panen yang tepat, akan mempengaruhi mutu produk olahan yang diinginkan. Ciri tanaman ganyong yang siap dipanen adalah jika daun-daunnya sudah menguning atau mengering, sebagian atau seluruh batang mati, dan umbi-umbinya mengembul ke permukaan. Makin tua tanaman ganyong, kandungan karbohidratnya cenderung makin tiggi.

Tinggi rendahnya daya simpan ubi, ditentukan oleh teknik penanganan pasca panennya. Masyarakat Indonesia pada umumnya masih mengkonsumsi ganyong sebagai nyamikan, misalnya dengan direbus. Ubi ganyong dapat diolah menjadi pati atau tepung yang dalam industri makanan sering digunakan dalam pembuatan kue, makanan bayi, keripik, jenang dodol dan lain-lain.

II.2 Alkohol

Alkohol adalah suatu senyawa yang memiliki rumus umum R-OH dimana R merupakan gugus alkyl. Gugus ini bisa berupa rantai terbuka maupun rantai tertutup. Alkohol dapat disebut sebagai turunan hidroksi dari alkana, maupun sebagai turunan alkil dari air dan persamaan dari kedua induk ini tetap ada.

RH ; ROH ; HOH

alkana alkohol air

Alkohol merupakan sebutan awam untuk etanol, mempunyai rumus molekul C2H5OH dengan berat molekul 46,07, mempunyai sifat mudah menguap dan terbakar, berbau spesifik, tidak korosif.

Penggunaan alkohol sangat luas, misalnya bahan baku kosmetik, pelarut organik, obat-obatan, minuman beralkohol, dan sumber energi.

Ada dua cara pembuatan alkohol yaitu proses sintetis dan proses fermentasi. Meskipun alkohol dapat diperoleh secara sintetis, namun produksi alkohol secara fermentasi tetap dilakukan karena relatif murah dan mudah dengan bahan baku yang mengandung karbohidrat.

II.3 Ethanol

Ethanol atau etil alkohol C2H5OH, merupakan cairan yang tidak berwarna, larut dalam air, eter, aseton, benzene, dan semua pelarut organik, serta memiliki bau khas alkohol. Sifat-sifat kimia dan fisis ethanol sangat tergantung pada gugus hidroksil. Pada tekanan > 0,114 bar (11,5 kPa) ethanol dan air dapat membentuk larutan azeotrop (larutan yang mendidih seperti campuran murni; komposisi uap dan cairan sama)

Salah satu pembuatan ethanol yang paling terkenal adalah fermentasi. Bahan mentahnya adalah karbohidrat yang langsung dapat difermentasi. Ragi yang sering digunakan dalam industri fermentasi ethanol adalah Saccharomyces cerevisiae, Saccharomyces uvarum. Reaksinya adalah :

C6H12O6 → 2C2H5OH + 2CO2

Ethanol banyak digunakan sebagai pelarut, germisida, minuman, bahan anti beku, bahan bakar, dan senyawa antara untuk sintesis senyawa-senyawa organik lainnya. Ethanol sebagai pelarut banyak digunakan dalam industri farmasi, kosmetika, dan resin maupun laboratorium. . Etanol dapat dicampur dengan bensin dalam kuantitas yang bervariasi untuk mengurangi konsumsi bahan bakar minyak bumi, dan juga untuk mengurangi polusi udara. Bahan bakar tersebut dikenal di AS sebagai gasohol dan di Brasil sebagai bensin tipe C. Dua campuran umum di AS adalah E10 dan E85 yang mengandung 10% dan 85% etanol. Sedangkan campuran yang umum di Brasil adalah bensin tipe C dan jenis oktan tinggi, yang mengandung 20-25% ethanol.

II.4 Proses Fermentasi

Fermentasi adalah proses produksi energi dalam sel dalam keadaan anaerobik (tanpa oksigen). Secara umum, fermentasi adalah salah satu bentuk respirasi anaerobik, akan tetapi, terdapat definisi yang lebih jelas yang mendefinisikan fermentasi sebagai respirasi dalam lingkungan anaerobik dengan tanpa akseptor elektron eksternal.

Gula adalah bahan yang umum dalam fermentasi. Beberapa contoh hasil fermentasi adalah etanol, asam laktat, dan hidrogen. Akan tetapi beberapa komponen lain dapat juga dihasilkan dari fermentasi seperti asam butirat dan aseton. Ragi dikenal sebagai bahan yang umum digunakan dalam fermentasi untuk menghasilkan etanol dalam bir, anggur dan minuman beralkohol lainnya. Respirasi anaerobik dalam otot mamalia selama kerja yang keras (yang tidak memiliki akseptor elektron eksternal), dapat dikategorikan sebagai bentuk fermentasi.

Fermentasi alkohol merupakan proses pembuatan alkohol dengan memanfaatkan aktivitas yeast. Proses fermentasi adalah anaerob, yaitu mengubah glukosa menjadi alkohol, tetapi dalam pembuatan starter dibutuhkan suasana aerob dimana oksigen diperlukan untuk pembiakan sel. Reaksinya adalah sebagai berikut :

a. pemecahan glukosa dalam suasana aerob

C6H12O6 + 6O2 → 6CO2 + H2O

b. Pemecahan glukosa secara anaerob

C6H12O6 2C2H5OH + 2CO2

Proses pemecahan glukosa dengan bantuan yeast termasuk salah satu proses enzimatik karena yeast ini menghasilkan enzyme dan secara sederhana dapat dirumuskan sebagai berikut :

C6H12O6 → 2C2H5OH + 2CO2 + 2ATP + 57kCal

Bila biakan yang digunakan terlalu muda atau waktu inkubasi terlalu singkat, ada kemungkinan biakan tersebut masih dalam fase adaptasi, sehingga pertumbuhan belum optimal, tetapi apabila waktu inkubasi terlalu lama kemungkinan biakan telah mencapai fase stasioner, oleh karena itu biakan yang paling baik berada pada fase log yaitu fase pertumbuhan yang paling optimal.

Saccharomycess cereviseae merupakan mikroba yang bersifat fakultatif, ini berarti mikroba tersebut memiliki 2 mekanisme dalam mendapatkan energinya. Jika ada udara, tenaga di peroleh dari respirasi aerob dan jika tidak ada udara tenaga di peroleh dari respirasi anaerob. Tenaga yang diperoleh dari respirasi aerob digunakan untuk pertumbuhan dan perkembangan sel sehingga praktis tidak ada kenaikan jumlah alkohol.

Ditinjau dari segi efisiensi penggunaan tenaga, ternyata kondisi aerob memberikan suasana lebih menguntungkan dalam usaha memperbanyak jumlah yeast di bandingkan kondisi aerob. Dalam fermentasi alkohol, mikroba yang di pakai adalah:

· Saccharomycess cereviseae

· Saccharomycess anamensis

· C schizosaccharomycess pourlee

Syarat-syarat yeast yang dapat dipakai dalam proses fermentasi adalah:

1. Mempunyai kemampuan tumbuh dan berkembang biak dengan cepat dalam substrat yang sesuai

2. Dapat menghasilkan enzim dengan cepat untuk mengubah glukosa menjadi alkohol

3. Mempunyai daya fermentasi yang tinggi terhadap glukosa, fruktosa, galaktosa, dan maltosa

4. Mempunyai daya tahan dalam lingkungan di kadar alkohol yang relatif tinggi

5. Tahan terhadap mikroba lain

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Fermentasi

1.Kadar gula

Bahan dengan konsentrasi gula tinggi mempunyai efek negatif pada yeast, baik pada pertumbuhan maupun aktivitas fermentasinya. Kadar glukosa yang baik berkisar 10 - 18%. Apabila terlalu pekat, aktivitas enzim akan terhambat sehingga waktu fermentasi menjadi lambat disamping itu terdapat sisa gula yang tidak dapat terpakai dan jika terlalu encer maka hasilnya berkadar alkohol rendah.

2.Nilai keasaman

Saccharomycess cereviseae dapat tumbuh baik pada range 3 - 6, namun apabila pH lebih kecil dari 3 maka proses fermentasi akan berkurang kecepatannya pH yang paling optimum pada 4,3 - 4,7. pada pH yang lebih tinggi, adaptasi yeast lebih rendah dan aktivitas fermentasinya juga meningkat, tetapi ternyata pengaruh juga pada pembentukan produk samping sebagai contoh, pada pH tinggi, konsentrasi gliserin meningkat juga. Secara mikrobiologi kondisi asam inilah yang menyebabkan terjadinya selektivitas populasi mikroba pada sari buah, didukung dengan proses sulfitasi yang ditujukan untuk mengurangi populasi bakteri asam asetat dan bakteri asam laktat serta berbagai jenis yeast yang tidak dikehendaki sebelum proses fermentasi memungkinkan proses fermentasi dapat berlangsung dengan baik.

3. Temperatur

Suhu berpengaruh terhadap proses fermentasi melalui dua hal secara langsung mempengaruhi aktivitas enzim khamir dan secara langsung mempengaruhi hasil alkohol karena adanya penguapan.seperti proses biologis (enzimatik) yang lain, kecepatan fermentasi akan bertambah sesuai dengan suhu yang optimum umumnya 27 - 32OC. Pada 27oC etanol hilang menguap 0,83%, pada 32OC sebesar 1,66%. Saccharomycess cereviseae mempunyai temperature maksimal sekitar 40 - 50OC dengan temperatur minimum 0OC. Pada interval 15-30 OC fermentasi mengikuti pola bahwa semakin tinggi suhu, fermentasi makin cepat berlangsung.

4. Nutrient

Nutrient diperlukan sebagai tambahan makanan bagi pertumbuhan yeast. Nutrient yang diperlukan misalnya : garam ammonium(NH4CL) dan garam phosphate (pupuk TSP).

5.Aerasi

Oksigen diperlukan untuk pertumbuhan yeast tapi tidak diperlukan dalam proses alkohol, karena proses fermentasi alkohol bersifat anaerob.

6.Waktu

Waktu fermentasi pada umumnya sekitar 7 hari atau lebih tergantung kadar gula, suhu, dan faktor-faktor lain.

II.5 Hidrolisa Pati

Hidrolisis merupakan reaksi pengikatan gugus hidroksi/ OH oleh suatu senyawa. Gugus OH dapat diperoleh dari senyawa air. Hidrolisis dapat digolongkan menjadi hidrolisis murni, hidrolisis katalis asam, hidrolisis katalis basa, gabungan alkali dengan air dan hidrolisis katalis enzim. Sedangkan berdasarkan fase reaksi yang terjadi diklasifikasikan menjadi hidrolisis fase cair dan hidrolisis fase uap.

Hidrolisis pati terjadi antara suatu reaktan pati dengan reaktan air. Reaksi ini adalah orde 1, karena reaktan air dibuat terlebih dahulu, sehingga perubahan reaktan dapat diabaikan. Reaksi hidrolisis pati dapat menggunakan katalisator ion H+ yang dapat diambil dari asam.

Reaksi yang terjadi pada hidrolisis pati adalah sebagai berikut:

(C6H10O5)x + xH2O à (x+1) C6H12O6.

Hidrolisa dengan air murni berlangsung lambat dan hasil reaksi tidak komplit, sehingga perlu ditambahkan katalis untuk mempercepat reaksi dan meningkatkan selektivitas ( Groggins, 1958 ). Katalis ini dapat berupa asam, alkali, atau enzim, Jadi garis besarnya hidrolisa dapat dibagi menjadi :

· Hidrolisa dengan air murni

· Hidrolisa dengan asam, encer atau pekat

· Hidrolisa dengan alkali, encer atau pekat

· Alkali fusion, dengan sedikit atau tanpa air pada temperatur tinggi

· Hidrolisa dengan enzim

Pati termasuk golongan karbohidrat, golongan polisakarida yang sering dijumpai di alam. Apabila dihidrolisa menghasilkan oligosakarida dan monosakarida yaitu glukosa.

Variabel-variabel yang Berpengaruh Terhadap Reaksi Hidrolisa:

1. Katalisator

Hampir semua reaksi hidrolisa memerlukan katalisator untuk mempercepat jalannya reaksi. Katalisator yang dipakai dapat berupa enzim atau asam sebagai katalisator, karena kerjanya lebih cepat. Asam yang dipakai beraneka jenisnya mulai dari asam klorida (Agra dkk, 1973; Stout & Rydberg Jr, 1939), asam sulfat sampai asam nitrat. Yang berpengaruh terhadap kecepatan reaksi adalah konsentrat ion H, bukan jenis asamnya. Meskipun demikian di Indonesia umumnya dipakai asam klorida. Pemilihan ini didasarkan atas sifat garam yang terbentuk pada penetralan tidak menimbulkan gangguan apa-apa, selain rasa asin jika konsentrat tinggi. Karena itu konsentrat asam dalam air penghidrolisa ditekan sekecil mungkin. Umumnya dipergunakan larutan asam yang mempunyai konsentrasi asam lebih tinggi daripada pembuatan sirup. Hidrolisa pada tekanan 1 atm memerlukan asam yang jauh lebih pekat.

2. Suhu dan Tekanan

Pengaruh suhu terhadap kecepatan reaksi mengikuti persamaan Arhenius. Makin tinggi suhu, makin cepat jalannya reaksi. Untuk mencapai konversi tertentu diperlukan waktu sekitar 3 jam untuk menghidrolisa pati ketela rambat pada suhu 100 oC. Tetapi kalau suhunya dinaikkan sampai suhu 135 oC, konversi yang sebesar itu dapat dicapai dalam 40 menit (Agra dkk, 1973). Hidrolisis pati gandum Jagung dengan katalisator asam sulfat memerlukan suhu 160 oC. Karena panas reaksi hampir mendekati nol, dan reaksi berjalan dalam fase cair, maka suhu dan tekanan tidak banyak mempengaruhi keseimbangan.

3. Pencampuran (Pengadukan)

Supaya zat pereaksi dapat saling bertumbukan dengan sebaik-baiknya maka perlu adanya pencampuran. Untuk proses batch, hal ini dapat dicapai dengan bantuan pengaduk atau alat pengocok (Agra dkk, 1973). Apabila prosesnya berupa proses alir (kontinyu), maka pencampuran dilakukan cengan cara mengatur aliran di dalam reaktor supaya berbentuk olakan.

4. Perbandingan Zat Pereaksi

Kalau salah satu zat pereaksi berlebihan jumlahnya maka keseimbangan dapat menggeser ke kanan dengan baik. Oleh karena itu suspensi pati yang kadarnya rendah memberi hasil yang lebih baik dibandingkan kadar patinya tinggi. Bila kadar suspensi pati diturunkan dari 40% menjadi 20% atau 1%, konversi akan bertambah dari 80% menjadi 87 atau 99% (Groggins, 1958). Pada permukaan kadar suspensi pati yang tinggi sehingga molekul-molekul zat pereaksi akan sulit bergerak. Untuk menghasilkan glukose biasanya digunakan suspensi pati sekitar 20%.

II.6 Destilasi

Destilasi berarti memisahkan komponen-komponen yang mudah menguap dari suatu campuran cair dengan cara menguapkannya, yang diikuti dengan kondensasi uap yang terbentuk dan menampung kondensat yang dihasilkan.

Uap yang dikeluarkan dari campuran disebut sebagai uap bebas, kondensat yang jatuh sebagai destilat dan bagian cairan yang tidak menguap sebagai residu. Proses destilasi telah digunakan sejak ribuan tahun yang lalu, secara khusus dalam konsentrasi alkohol pada pembuatan wine. Proses ini memakai pendingin Leibig. Pada prinsipnya mekanisme kerjanya adalah mendinginkan uap air/ panas dengan pendinginan melalui air.

Dengan destilasi ini, juga dapat memisahkan dua atau lebih suatu campuran yang memiliki perbedaan titik didih. Ethanol yang dihasilkan didapat dari proses fermentasi di destilasi dua kali. Ethanol mendidih pada temperatur yang lebih rendah dibanding air dan saat campuran terdestilasi dengan embun akan terkandung kadar yang berbeda pada ethanol-boiling lower. Uap air ini memberikan hasil yaitu berupa destilat (produk destilasi) yang kaya akan ethanol (konsentrasi tinggi) dan sisanya pada botol kaya akan air.

Pemisahan secara lengkap tidak hasilnya tidak beresiko apapun. Karena jika nantinya sebagian dari destilat tersebut di destilasi lagi maka produk yang kaya akan ethanol akan tetap terjaga.

II.7 Teori Saccharomyces

Saccharomyces cerevisiae adalah yeast yang berkembangbiak secara pembelahan (budding). Morfologinya berupa sel oval dengan panjang 10 μm, dan lebar 5 μm. Yeast ini dikenal sebagai beaker yeast dan brewer yeast karena memfermentasikan gula menjadi alkohol dan karbondioksida.

Saccharomyces cerevisiae dipakai pertama kali untuk membuat roti oleh seorang Inggris pada tahun 1972. Kemudian penggunaannya berkembang untuk membuat bir dan beverage malt, dari larutan yang mengandung yeast propagator. Selama proses, gula maupun nutrient ditambahkan sedikit demi sedikit dengan teratur. Nutrient yang paling menentukan terhadap hasil yeast adalah senyawa nitrogen terutama dalam bentuk (NH4)2SO4 dan NH4OH. Penambahan NH4OH dimasukkan agar pH medium tetap. Kalau proses hampir selesai penambahan senyawa nitrogen dikurangi bahkan dihentikan pada fase terakhir agar zat-zat gula akan diubah menjadi bahan makanan cadangan.

II.8 Penelitian Terdahulu

Sebelum penelitian ini telah dilakukan penelitian-penelitian mengenai bidang ini antara lain :

  1. Pembuatan bioetanol berbahan tomat apkir ( I Del Campo dari Biomass Energy Department, Spanyol)

Pada penelitian ini digunakan bahan baku tomat yang mengandung sekitar 20% gula. Setelah fermentasi menghasilkan 18% etanol.

  1. Pembuatan bioetanol dari ubi jalar (Tatang H Soerawidjaja 2005)

Pada penelitian ini digunakan ubi atau singkong. Prosesnya melalui sakarifikasi (pemecahan gula kompleks menjadi gula sederhana), fermentasi, dan terakhir adalah destilasi. Digunakan singkong karena memiliki kadarpati 25-30 persen. Berdasarkan analisis hasil dari 1000 kg biomass singkong dapat diubah menjadi 166,66 lt bioetanol.

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

III.1 METODE PENGUMPULAN DAN ANALISIS SAMPEL

III.1.1 BAHAN DAN ALAT

1. Bahan

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

§ Ganyong

§ Saccharomyces cerevisiae

§ Aquadest

§ NaOH

§ Glukosa standart

§ Fehling A dan fehling B

§ Indikator Methylen Blue

§ HCL

§ Enzim glukoamilase

§ (NH4)2SO4, urea, asam phospat, magnesium sulfat

§ Garam non yodium

§ Natrium Alginat

2. Alat

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah


· Erlenmeyer

· Buret

· Beaker glass

· Pemanas

· Statif klem

· Picnometer

· Pendingin balik

· Gelas ukur

· Labu destilasi

· Labu takar

· Termomeeter

· Selang

· Corong

· Pompa vakum

· Pipet

· Adaptor

· Kompor listrik

· Gelas arloji

· Labu soklet

· Oven

· Bunsen

· Autoclave

· Pendingin Leibig

· Labu digester

· Neraca analitis

· Kertas saring

· Cawan porselin


3.Rangkaian Alat

Gambar 1. Rangkaian Alat Proses Hidrolisis

3

Keterangan Gambar:

1.Labu Erlenmeyer

2.Beaker glass + air

4 3.Selang

4.Sumbat

1

2




Gambar 2. Rangkaian Alat Proses Fermentasi

Gambar 3. Rangkaian Alat Proses Distilasi

III.1.2 VARIABEL PERCOBAAN

Variabel yang diteliti meliputi :

Variabel tetap :

· Jumlah ganyong : 10 gr

· Waktu proses fermentasi : 5 hari

Variabel berubah :

· Temperatur : 60 , 70 , 80 dan 90 oC

· Rasio ganyong : air : 1:1, 1:2 , 1:3 dan 1:4

III.1.3 RESPON PENGAMATAN

Untuk mengetahui proses reaksi fermentasi berjalan dan mengetahui kualitas bioetanol yang dihasilkan, parameter yang diamati adalah banyaknya yield atau persen bioetanol yang dapat dihasilkan dari bahan baku.

III.1.4 ANALISA HASIL

Ganyong hasil hidrolisa yang telah di fermentasikan secara anaerob selama 5 hari dimasukkan ke dalam labu distilasi, kemudian di destilasi pada suhu 75–80oC, catat volume hasil pemisahan, dan alkohol yang dihasilkan di analisa kadarnya dengan refraktometer.

III.1.5 LANGKAH PERCOBAAN

A. Analisa Pendahuluan

1. Analisa Kadar Air

Gelas arloji kosong dikeringkan dalam oven pada suhu 105oC selama 15 menit lalu didinginkan dalam eksikator kemudian di timbang dengan neraca analitis sampai perolehan berat konstan. Timbang 5 gram ganyong dengan neraca analitis dalam gelas arloji lalu di masukkan dalam eksikator dan di timbang beratnya. Ulangi perlakuan di atas hingga di dapat berat konstan.

Kadar air = x 100%

Dimana : A = berat ganyong

B = berat gelas arloji + ampas setelah pengeringan

C = berat gelas arloji + ampas sebelum pengeringan

2. Analisa Kadar Pati

a. Pembuatan larutan glukosa standart

Larutan glukosa standart dibuat dengan jalan melarutkan 2,5 gram glukosa anhidrid dengan aquadest sampai 1000 ml.

b. Standarisasi Larutan Fehling

Larutan Fehling A dan Fehling B sebanyak 5 ml diambil dengan menggunakan pipet volume kemudian dicampur dan ditambahkan 15 ml larutan glukosa standart dari buret. Campuran di didihkan selama beberapa menit, dalam keadaan mendidih penetesan larutan glukosa dilanjutkan sampai warna biru hilang. Catat volume titran. Setelah itu campuran ditambahkan 2 -3 tetes indikator Metylen Blue sampai terbentuk warna merah bata. Volume glukosa standart yang dibutuhkan di catat ( F).

3. Penentuan Kadar Pati dalam Ganyong

10 gram sampel di tambah dengan katalis HCl 1 N sebanyak 100 ml dipanaskan dalam labu leher tiga selama 1 jam pada suhu 100oC kemudian di dinginkan dan di saring, lalu di netralkan dengan NaOH. Ambil sampel sebanyak 5 ml, diencerkan sampai 100 m, kemudian diambil sebanyak 5 ml, masukkan dalam campuran fehling A dan fehling B ( masing – masing 5 ml) dengan pipet volume dan glukosa standart sebanyak 15 ml dari buret. Campuran di panaskan sampai mendidih dan penetesan glukosa standart dilanjutkan sampai warna biru hilang. Setelah itu campuran di tambah 2 – 3 tetes indicator Metylen Blue dan titrasi sampai warna merah bata, catat kebutuhan glukosa standart (M).

Kadar Glukosa:

Dimana :

F = kebutuhan glukosa standart pada standarisasi larutan fehling

M = kebutuhan glukosa standart pada penentuan kadar glukosa dan pati

N = Massa jenis glukosa standart = 0,0025 gr/ml

Kadar pati = 90% kadar glukosa

Bila kadar glukosanya lebih dari 15%, maka perlu diencerkan dengan aquadest. Aquadest yang di tambahkan:

% b – (15%) =

B. Pembuatan atau produksi

  1. Kupas ganyong segar, semua jenis dapat dimanfaatkan. Bersihkan dan cacah berukuran kecil-kecil.

2. Keringkan ganyong yang telah dicacah hingga kadar air maksimal 16%. Tujuannya agar lebih awet sehingga dapat disimpan sebagai cadangan bahan baku.

3. Masukkan gaplek ke dalam tangki stainless steel, lalu tambahkan air dengan perbandingan 1 : 4. Panaskan gaplek hingga 100"C selama 0,5 jam. Aduk rebusan gaplek sampai menjadi bubur dan mengental.

4. Dinginkan bubur gaplek, lalu masukkan ke dalam labu leher tiga ( rangkaian alat hidrolisis). Sakarifikasi adalah proses penguraian pati menjadi glukosa. Setelah dingin, masukkan cendawan Aspergillus yang akan memecah pati menjadi glukosa. Aspergillus yang digunakan sebanyak 10% dari total bubur. Konsentrasi cendawan mencapai 100-juta sel/ml.

5. Dua jam kemudian, bubur gaplek berubah menjadi 2 lapisan: air dan endapan gula. Aduk kembali pati yang sudah menjadi gula itu, lalu masukkan ke dalam tangki fermentasi. Namun, sebelum difermentasi pastikan kadar gula larutan pati maksimal 17—18%. Itu adalah kadar gula maksimum yang disukai bakteri Saccharomyces unluk hidup dan bekerja mengurai gula menjadi alkohol. Jika kadar gula lebth tinggi, tambahkan air hingga mencapai kadar yang diinginkan. Bila sebaliknya, tambahkan larutan gula pasir agar mencapai kadar gula maksimum.

6. Tutup rapat tangki fermentasi untuk mencegah kontaminasi dan Saccharomyces bekerja mengurai glukosa lebih optimal. Fermentasi berlangsung anaerob alias tidak membutuhkan oksigen. Agar fermentasi optimal, jaga suhu pada 28—32"C dan pH 4,5—5,5.

7. Setelah 2—3 hari, larutan pati berubah menjadi 3 lapisan. Lapisan terbawah berupa endapan protein. Di atasnya air, dan etanol.

8. Sedot larutan etanol dengan selang plastik melalui kertas saring berukuran 1 mikron untuk menyaring endapan protein.

9. Meski telah disaring, etanol masih bercampur air. Untuk memisahkannya, lakukan destilasi atau penyulingan. Panaskan campuran air dan etanol pada suhu 78°C atau setara titik didih etanol. Pada suhu itu etanol lebih dulu menguap ketimbang air yang bertitik didih 100°C. Uap etanol dialirkan melalui pipa yang terendam air sehingga terkondensasi dan kembali menjadi etanol cair.

10. Hasil penyulingan berupa 95% etanol dan tidak dapat larut dalam bensin. Agar larut, diperlukan etanol berkadar 99% atau disebut etanol kering. Oleh sebab itu, perlu destilasi absorbent. Etanol 95% itu dipanaskan 100°C. Pada suhu itu, etanol dan air menguap. Uap keduanya kemudian dilewatkan ke dalam pipa yang dindingnya berlapis zeolit atau pati. Zeolit akan menyerap kadar air tersisa hingga diperoleh etanol 99% yang siap dieampur denganbensin. Sepuluh liter etanol 99%, membutuhkan 120— 130 liter bir yang dihasilkan dari 25 kg gaplek.

Secara lengkap disajikan dalam blok diagram berikutText Box: Ganyong




Suspensi yeast

Suhu 1100C,waktu 1jam




fermentasi

pH 4-5,waktu aerasi 5hari




waktu 5 hari

Analisa kadar dengan refraktometer

suhu 75-800C

III.2 METODE PENGOLAHAN DATA

Cara pengolahan data dilakukan dengan metode statistik.

III.3 ANALISIS DATA

Data hasil percobaan yang telah diolah dibuat grafik dan kemudian dilakukan analisa.